Melihat Kesiapan Sulteng Jadi Penyangga Kebutuhan Pangan Ibu Kota Baru

Melihat Kesiapan Sulteng Jadi Penyangga Kebutuhan Pangan Ibu Kota Baru
Petani menunjukkan cabai rawit yang baru saja dipanennya di Desa Porame, Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu (15/8/2021). (ANTARA/Basri Marzuki)

Sektor pertanian menjadi basis utama penggerak dan pembangunan ekonomi masyarakat dan daerah Kabupaten Sigi. Maka, potensi sektor pertanian dengan segala bentuk usahanya, dikembangkan menjadi bisnis, sehingga dapat menggerakkan ekonomi masyarakat dan daerah.

Hal itu sejalan dengan visi Pemkab Sigi yaitu menjadikan Sigi berdaya saing berbasis agribisnis. Agribisnis dipilih karena potensi utama Sigi adalah sektor pertanian dan segala turunannya, di antaranya peternakan, perikanan dan kelautan.

Sementara itu, Kabupaten Buol, bersiap menjadi penyuplai kebutuhan daging sapi bagi warga IKN baru. Buol menjadi salah satu kabupaten di Provinsi Sulteng yang sedang mengoptimalkan peningkatan kualitas dan kuantitas sapi.

Bupati Buol Amirudin Rauf mengemukakan jumlah populasi sapi di Kabupaten Buol saat ini sebanyak 40.000 ekor dan ditargetkan peningkatan populasi sapi di Buol mencapai angka 50.000 pada 2022.

Selain sektor pangan, Sulteng juga kaya akan sumber daya alam yang dapat menjadi magnet untuk dikunjungi oleh wisatawan. Kabupaten Donggala, menjadi satu daerah yang potensial untuk dikunjungi oleh warga IKN di Kaltim.

Pemkab Donggala telah mencanangkan daerah itu sebagai salah satu tujuan wisata bertajuk “Donggala Kota Wisata”.

Terdapat 48 objek wisata alam di Donggala yang menjadi sasaran penataan dan peningkatan kualitas, agar menjadi tujuan wisata, yang diharapkan dapat mendongkrak pendapatan daerah dan ekonomi masyarakat.

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, optimistis ke depan Donggala akan menjadi salah satu tujuan wisata nasional, seiring perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kaltim.

Ketua HIPMI Donggala Masrifan menilai perpindahan IKN yang otomatis diikutkan dengan perpindahan sumber daya manusia, akan memberikan dampak atas ketergantungan warga IKN terhadap objek wisata.

Seiring dengan itu, katanya, Donggala yang dekat dengan Kaltim, akan menjadi satu penyangga kebutuhan warga IKN terhadap wisata dan kuliner.

“Jarak Donggala dengan Kalimantan Timur lewat penerbangan udara hanya memakan waktu kurang lebih satu jam. Maka, dengan jarak yang tidak terlalu jauh, akan membuat Donggala menjadi pilihan tujuan wisata akhir pekan,” sebutnya.

Apalagi, objek wisata di Donggala masih sangat alami, seperti wisata pantai, potensi dasar laut, pegunungan, kuliner dan budaya, maka berpotensi dikunjungi warga IKN.

Ke depan, keberadaan IKN baru ini tidak hanya sebatas perpindahan ibu kota, tetapi juga berdampak pada kesejahteraan dan pergerakan ekonomi masyarakat sekitarnya.