Bisnis  

Merdeka dari Rentenir Melalui Instrumen Ekonomi dan Keuangan Syariah

Webinar Serial Ekonomi Kemerdekaan yang diselenggarakan Rabu Hijrah setiap Rabu dari 11-25 Agustus 2021 (Foto: Istimewa)

Direktur BSI Anton Sukarna menyampaikan, sebagai instansi perbankan syariah hadir untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dengan semangat meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat.

“Pertumbuhan industri perbankan syariah nasional mulai menunjukkan perbaikan. Saya selalu optimis terhadap pertumbuhan industri ekonomi syariah, termasuk perbankan di dalamnya. Jumlah penduduk Muslim di Indonesia berkisar di angka 229 juta, yang artinya 87,2% dari total populasi.”

“Ditambah lagi besarnya ekosistem pesantren dan masjid di negeri in yang sangat mungkin dikolaborasikan dengan perbankan syariah. Dua hal ini merupakan potensi yang besar untuk mengembangkan industri ekonomi dan keuangan syariah secara umum,” kata Anton.

Menurut Rektor Institut Agama Islam TAZKIA Murniati Mukhlisin, rentenir bisa hidup di mana saja memanfaatkan kebutuhan masyarakat yang mendesak. Oleh sebab itu, untuk menjawab kegelisahan masyarakat akan aksi rentenir, setiap dari kita dituntut untuk memberikan solusi kepada masyarakat melalui pendekatan ekonomi syariah. Murniati mengatakan,

“Saat ini rentenir berkedok syariah (fintech ilegal) banyak beredar di tengah masyarakat. Inilah PR besar kita bersama; yaitu untuk meningkatkan digitalisasi ekonomi syariah sambil terus memberikan literasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjadi terbebas dari belenggu rentenir,” ujarnya.

Ketua Komite Kepemudaan PP MES Arief Rosyid Hasan yang juga merupakan Pembina Rabu Hijrah menyampaikan, sudah 76 tahun kita merdeka dan masih banyak masyarakat yang belum merdeka.

“Maka dari itu, sudah sepantasnya menjadi perhatian kita sebagai generasi muda syariah dalam menjawab tantangan tersebut dan mendukung pemerintah dalam memberikan solusi terhadap permasalahan ini.”

“Kolaborasi dengan pegiat ekonomi syariah maupun berbagai organisasi kepemudaan dalam membangun ekonomi dan keuangan syariah adalah jalan yang harus kita tempuh,” katanya.

Dalam webinar ini, Ketua Umum Korps Alumni FoSSEI, Akhmad Akbar Susamto dan Rektor UNU dan Ketua PW MES NTB, Baiq Mulianah sepakat bahwa bagaimanapun perlu sama-sama bergotong royong membebaskan negeri Indonesia tercinta dari praktek lintah darat yang menyulitkan masyarakat dan membuat kemiskinan, tentunya upaya ini perlu dukungan dari seluruh elemen masyarakat.

Nantikan serial Ekonomi Kemerdekaan Rabu Hijrah Selanjutnya. Untuk menyaksikan siaran ulang dari webinar di atas, silakan kunjungi tautan ini.
https://youtu.be/Ww7N5LT2FXs. (*)

Pewarta: MD Yasir
Redaktur: Muhammad Bunga Ashab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *