“Nervous” Saat Lomba Bukan Penghalang Berprestasi

 

Tanjungpinang, Ulasan. co – Jika menghadapi suatu perlombaan hampir setiap orang pasti mengalami “nervous” atau grogi. Hal semacam ini juga dirasakan oleh Burhan Latif, mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji dengan segudang prestasi.

Burhan berbagi tips agar rasa grogi tak menghalanginya untuk meraih penghargaan.

Mahasiswa prodi akutansi semester lima ini merupakan salah satu mahasiswa berprestasi yang telah mengikuti berbagai lomba mulai dari tingkat universitas, provinsi, nasional bahkan internasional.

Adapun prestasi yang pernah diraihnya di tingkat universitas seperti juara 3 Scientific Paper Competition tahun 2018, juara 2 Debate Economy tahun 2018, juara 1 Outstanding Student Faculty (Mahasiswa Berprestasi) tahun 2018, juara 1 Debate Economy; Management
Competition tahun 2019, juara 2 Bussiness Plan; Management Competition tahun 2019.

Ada pun tingkat provinsi yaitu juara 3 Scientific Paper Competition tahun 2018, juara 1 Essay Competition tahun 2018, Top 5 Duta Bahasa Kepri 2018, juara 1 Essay Formadiksi Competition tahun 2018, juara 2 Outstanding Student University (Mahasiswa Berprestasi) tahun 2019 dan juara 1 Accounting Olympiad: Scientific Paper Competition tahun 2019.

Adapun di tingkat nasional yaitu juara 3 National Economic Management Olympiad tahun 2018, juara 3 Research and Debate Competition tahun 2019.

Dan yang paling membagakan Burhan juga pernah mengikuti Essay Competition; Borneo International Youth Summit 2018, serta menjadi delegasi Asia Youth International Model United Nations di Malaysia dan Asia World Model United Nations di Thailand pada tahun 2019 tingkat internasional.

Setiap perlombaan yang diikuti tentunya berkesan bagi Burhan, namun menurutnya perlombaan yang paling berkesan yaitu lomba Essay Competition; Borneo International Youth Summit 2018.

“Semuanya berkesan, yang berkesan itu waktu lomba di Banjarmasin, nama lombanya Essay Competition; Borneo International Youth Summit 2018, alasannya karena Burhan dari Tanjungpinang itu sehat, tapi sampai di sana itu tiba-tiba sakit. Maybe culture shock. Mau presentasi pun nggak berdaya. Di hotel rebahan doang, ” jelasnya.

Burhan juga menambah bahwa ketika mengikuti lomba ia juga sering demam.

“Gimana ya, sama aja si iklimnya. Cuma ya memang Burhan kalau lomba selalu demam karena terlalu nervous sepertinya. ”

Tentunya hal itu tidak menurunkan semangat nya, ia tetap bisa mendapatkan 4th runner-up diantara peserta yang lain. Tak hanya itu hal yang berkesan lainnya ketika bertemu dengan mahasiswa dari dalam hingga luar negeri. Semuanya menjadi hal yang menyenangkan baginya.

Ada satu kutipan yang membuat Burhan yakin dengan dirinya, kutipan itu berbunyi ‘jangan menyerah pada letih yang mulai bicara, hal yang besar butuh pengobatan yang besar tentunya juga waktu, jadikan letih mu sebagai alasan mengapa kamu harus kembali untuk meraih kemenangan. ‘

Di balik orang yang berprestasi tentunya mereka memiliki motivasi dan motivator yang mendorongnya untuk maju. Sama halnya bagi Burhan. Keluarga merupakan motivasi utamanya dan study abroad menggunakan LPDP luar negeri juga salah satu motivasinya serta motivator terbesarnya adalah diri sendiri. Namun siapa sangka lelaki kelahiran Tanjung Balai ini menjadikan artis yang diterima di universitas ternama Stanford dan Harvard; Maudy Ayunda sebagian salah satu motivatornya. Menurutnya Maudy memiliki speaking yang bagus.

“Salut aja kalau dia speaking, ” katanya.

Tentunya setiap manusia ingin bermanfaat untuk orang lain dan semoga dari karya tulis yang di menangkan dapat memberikan manfaat untuk orang lain pula, hal ini sesuai dengan moto hidup Burhan yaitu bermanfaat untuk orang lain dan menebarkan kebaikan. Insyaallah.

Pewarta: Linia (mhs magang)