Orang Tua Harus Waspada dengan Ancaman Long Covid pada Anak

Foto : Istimewa

Jakarta – Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Aman B Pulungan mengingatkan ancaman long-Covid atau gejala yang berlangsung lama meski telah sembuh pada penyintas Covid-19 anak.

“Long-Covid ini bisa terjadi pada setiap anak,” ujar Aman, dalam Rakornas KPAI, kemarin.

Dengan hal ini, Aman mengingatkan pentingnya upaya testing pada anak. Pasalnya, banyak orang yang tak tahu bahwa anaknya pernah terinfeksi virus corona penyebab Covid-19.

“Pas long-Covid ternyata ada gejala. Orang tua ditanya, dibilang anak enggak pernah sakit. Padahal sempat kena Covid-19, gejalanya ringan dan tidak diperiksakan,” jelas Aman.

Mengenai kemungkinan long-Covid pada anak ini, Aman merujuk pada sejumlah studi yang mengamati hal tersebut. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Acta Paediatrica menunjukkan, dari 129 anak yang didiagnosis positif Covid-19 pada Maret-November 2020, sebanyak 42,6 persen di antaranya mengalami long-Covid.

Dari laman medRxiv, peneliti menemukan beberapa gejala long covid anak, yang di antaranya insomnia (18,6 persen), masalah pernapasan termasuk nyeri dan sesak dada (14,7 persen), hidung tersumbat (12,4 persen), kelelahan (10,8 persen), nyeri otot (10,1 persen), nyeri sendi (6,9 persen), dan sulit konsentrasi (10,1 persen).

“Case series dari Swedia pada 5 anak usia 9-15 tahun, mengalami gejala 6-8 bulan sejak diagnosis. Kelelahan, sesak napas, kesulitan konsentrasi, kesulitan kembali ke sekolah,” katanya.

Kunci utamanya adalah deteksi dini. Selama ini tes Covid pada anak terbatas pada antigen. Padahal, tes dengan RT PCR menjadi ‘gold standard’ diagnosis Covid-19.

Semakin cepat deteksi, semakin cepat pula penanganannya jika anak memang terkonfirmasi positif Covid-19.

Di samping deteksi, anak harus diberikan lingkungan terbaik selama proses pemulihan, pemberian gizi seimbang, serta kecukupan vitamin dan mineral, terutama vitamin C, D dan zinc.

“Anak juga cukup aktivitas, kena sinar matahari. Kalau daya tahan tubuh anak kuat, long-Covid insya Allah enggak terjadi. Kalau anak stres, susah,” imbuhnya. *

Pewarta : cnnindonesia.com
Editor : MD Yasir