Peduli Lingkungan, Mahasiswa di Tanjungpinang Turun Langsung Bersihkan Pantai

Peduli Lingkungan, Mahasiswa di Tanjungpinang Turun Langsung Bersihkan Pantai
Zulkarnain saat melakukan aksi bersih-bersih di pantai Setumu, Tanjungpinang. Foto: Istimewa

Tanjungpinang – Sejumlah mahasiswa di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) dengan berbagai latar belakang melakukan aksi bersih pantai sebagai wujud peduli terhadap lingkungan yang rusak dan sarat akan sampah.

Dalam aksi itu, Duta Pemuda Peduli Lingkungan Asri dan Bersih Provinsi Kepulauan Riau 2021 (Pepelingasih Kepri) Zulkarnain, bersama Core Team World Clean up Day (WCD) Kepri Utari Sunia, serta Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Universitas Maritim Raja Ali Haji (Hima Negara UMRAH) saling berkolaborasi membersihkan sampah di pantai Setumu, Kelurahan Dompak, Tanjungpinang, Kepri, Minggu (14/11) sore.

Baca juga: Antisipasi Banjir, Gubernur Kepri Minta Masyarakat Tak Buang Sampah Sembarangan

Duta Pepelingasih Kepri Zulkarnain mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian pemuda dan mahasiswa yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan agar tetap asri dan bersih.

Ia menilai, saat ini cukup banyak kerusakan lingkungan dan ekosistem alam khususnya di daerah bibir pantai yang diakibatkan oleh sampah. Oleh sebab itu, perlu adanya tindakan nyata terhadap kondisi tersebut agar alam tidak semakin parah mengalami kerusakan akibat sampah.

“Banyaknya jumlah sampah setiap hari yang berasal dari laut mengakibatkan kondisi pesisir akan rusak. Hal tersebut tentu akan mengancam kondisi ekosistem yang ada pada daerah pesisir. Jika tidak diambil langkah cepat dan nyata tentunya akan semakin runyam untuk diselesaikan,” ujarnya.

Baca juga: Komunitas Peduli Lingkungan Sebut Drainase di Tanjungpinang Penuh Sampah

Lanjutnya, sampah menjadi salah satu faktor terjadinya perubahan iklim (climate change). Sampah yang dibuang akan menghasilkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dengan cara yang berbeda-beda. Sedangkan kontribusinya pada efek pemanasan global mencapai 15 persen.

Untuk itu, terdapat upaya preventif terhadap pencemaran sampah di daerah pesisir yaitu dengan melakukan bersih-bersih pantai secara intensif. Hal itu menjadi suatu tindakan yang rumit jika aksi-aksi kepedulian ini tidak dipupuk sejak dini dan tanpa kolaborasi seluruh elemen.

Baca juga: Waduh! Tumpukan Sampah Pesisir Tanjungpinang Capai Ketebalan 3,5 Meter

Ia menuturkan, semangat pemuda untuk terus menjaga lingkungan agar selalu asri dan bersih menjadi nilai positif bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan dilakukannya secara bersama maka menjadi suatu keniscayaan Indonesia akan memiliki gaya hidup zero waste.

“Sebagai upaya pencegahan terhadap pencemaran lingkungan yang berkelanjutan, perlu adanya tindakan dini untuk meminimalisir pencemaran sampah khususnya pada daerah pesisir pantai. Dalam mendukung Indonesia Poros Maritim Dunia, tentu kondisi lingkungan yang asri dan bersih menjadi salah satu indikatornya,” ujarnya.

“Memang terdengar mustahil untuk hidup nol sampah namun, hal tersebut bukanlah 100% kita bebas dari sampah. Gaya hidup zero waste itu adalah bagaimana manusia mampu meminimalisir karbon atau sampah tersebut,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *