JAKARTA – Thailand kembali merencanakan mega proyek pembangunan terusan atau ‘Kanal Kra’, yang akan berdampak kepada perekonomian Indonesia di masa depan.
Kabar terbarunya, Perdana Menteri Thailand, Srettha kembali mendesak Amerika Serikat (AS) untuk bergabung dengan program pembangunan ‘Kanal Kra’ Thailand yang nilainya sekiter $28 miliar.
Proyek Kanal Kra diproyeksikan mampu memotong perjalanan kapal sebesar 4 hari atau 15 persen, untuk setiap kapal yang ingin berlayar ke Laut Cina Selatan ke Samudera Hindia, atau sebaliknya.
Proyek ini awalmnya dikenal dengan Landbridge, bertujuan mengurangi waktu pengiriman antara Samudera Hindia dan Pasifik dengan melewati Selat Malaka, salah satu jalur tersibuk di dunia.
Melansir dari bloomberg, dengan ada pembangan kanal Kra, diharapkan juga akan memotong ongkos pengiriman dan berhujung turunnya biaya barang.
Perdana Menteri Thailand, juga memperkirakan proyek ini akan membuka 280.000 lapangan kerja, dan proposal ini juga ditawarkan ke Arab Saudi dan Cina.
Dengan adanya Kanal Kra, lalu lintas kapal-kapal yang saat melintas di Selat Malaka nantinya akan berbelok. Sehingga, dikhawatirkan akan menurunkan pendapatan bagi perekonomian Indonesia bahkan Singapore.
Seorang mahasiswi Hubungan Internasional (HI) Universitas Jember, Amanda Putri Salsabila menuliskan dalam jurnalnya menyebutkan, Kanal Kra akan sangat berdampak bari Indonesia.
Rencana pemikiran Kanal Kra telah ada sejak abad ke 17, atau sekitar tahun 1677 yang direncanakan oleh Raja Thailand saat itu yaitu Raja Narai.