Pemkab Bintan Segera Cari Solusi untuk Cegah Kelangkaan Stok Sapi dan Kambing

Kosirun, seorang peternak sapi dan kambing di Bintan, Kepri. (Foto:Andri DS/Ulasan.co)

BINTAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan, Kepulauan Riau akan segera mencari solusi untuk mencegah terjadinya kelangkaan stok hewan ternak sapi dan kambing di Bintan.

Pemkab Bintan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), dan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Bintan akan rapat membahas hal tersebut.

Rapat tersebut untuk mencari solusi, demi mencegah kelangkaan stok sapi dan kambing di peternakan Bintan.

“Yang kita tahu, ada pembatasan pengiriman baik hewan ternah seperti sapi maupun kambing. Sehingga ancamannya di Kepri akan semakin langkah baik sapi maupun kambing. Termasuk di wilayah Bintan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kabupaten Bintan, Roby Kurniawan, Jumat (20/05).

Roby pun mengklaim, bahwa saat ini stok hewan ternak kambing dan sapi termasuk daging sapi segar masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Bintan.

Sehingga, putra Gubernur Provinsi Kepri H Ansar Ahmad itu, enggan untuk mengimpor daging sapi dari luar negeri.

“Tidak akan impor daging dari luar negeri. Sampai saat ini, stok daging sapi segar masih cukup. Kita akan lakukan evaluasi, sehingga tidak ada kelangkaan nantinya,” sebut dia.

Sementara peternak sapi dan kambing di Bintan merasa ketakutan, setelah mendengar adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan babi.

Baca juga: Stok Sapi Hampir Habis di Tanjungpinang, Sekda Kepri: Akan Dikoordinasikan Dulu

“Kita dengar wabah PMK saja sudah takut. Alhamdulillah, di Bintan masih belum ada hewan ternak yang terkena PMK. Menurut informasi, penyakit PMK tersebut sudah ada di Pulau Jawa,” kata seorang peternak sapi dan kambing, Kosirun di Bintan, Jumat (20/05).

Untuk mencegah penyakit tersebut, kata Kosirun, dirinya tidak akan menambah hewan yang sudah dipeliharanya di kandang baik itu sapi dan kambing.

Saat ini, dirinya hanya memelihara 10 ekor sapi dan 28 ekor kambing saja.

“Jangan sampai sapi dan kambing kita sehat, menjadi sakit dikarenakan terjangkit penyakit dari hewan baru datang. Ini yang saya tidak mau. Alhamdulillah, sapi dan kambing saya pada sehat semua,” ucap syukurnya.

Selain itu, dirinya selalu memberikan obat kampung, apabila sapi dan kambing dipeliharanya mengidap sakit gatal.

Obat kampung yang selalu digunakan itu, yakni belerang untuk mengobati kambing maupun sapi jika mengalami sakit gatal.

Baca juga: Daging Sapi dan Kambing Terancam Kosong di Pulau Bintan

Kemudian, dirinya memberikan minyak tawon disaat ada luka pada sapi maupun kambing yang dipeliharanya.

“Alhamdulillah, sembuh. Pagi kita kasih minyak tawon, sore lukanya sudah kering,” sebut dia.

Ia berharap, penyakit PMK tidak menyerang sapi dan kambing milik peternak di Bintan maupun Kepri.

“Mudah-mudahan jangan sampai ada penyakit tersebut di Bintan, Kepri,” harap dia.

Baca juga: Ratusan Sapi di Bangka Belitung Diduga Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)