Pemko Batam Siapkan Sejumlah Program untuk Mengatasi Kemiskinan

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar. (Foto:Muhammad Chairuddin/Ulasan.co)

BATAM – Pemerintah Kota (Pemko) Batam, Kepulauan Riau (Kepri) telah menyiapkan sejumlah progam untuk mengatasi kemiskinan di Kota Batam.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menyebutkan, program yang dipersiapkan itu sebagai respon dari rilis data kemiskinan yang disampikan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam.

Sebab berdasarkan data yang dihimpun BPS, Batam sebagai daerah penyumbang angka kemiskinan terbanyak dari daerah lainnya di Provinsi Kepri.

“Kita akan fokus pada realisasi program yang ada agar tepat sasaran,” ujar Amsakar, Senin (16/01).

Amsakar menjelaskan, terdapat beberapa program yang akan direalisasikan untuk masyarakat Kota Batam yang termasuk dalam kategori tersebut.

Beberapa program itu ialah, program Kartu Indonesia Pintar (KIP) ketika mereka ingin sekolah. Kemudian ada program Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk pengobatan.

Kemudian, lanjut Amsakar, ada program bedah rumah, bantuan sembako, beasiswa, jaminan persalinan, hingga Jamkesda.

“Ini program yang terintegrasi. Mereka akan dapat program ini. Pemko Batam memastikannya, agar tahun depan angka kemiskinan bisa berkurang nantinya,” tutur Amsakar.

Ia melanjutkan, meningkatnya angka kemiskinan di Kota Batam karena beberapa faktor seperti tingginya angka migrasi ke Kota Batam, naiknya taraf kemiskinan hingga dampak Pandemi COVID-19 yang belum sepenuhnya tuntas.

Kendati demikian, secara persentase yakni 5,19 persen, angka kemiskinan di Batam masih berada di bawah kabupaten/kota lainnya. Namun, secara jumlah, angka kemiskinan di Kota Batam termasuk yang tertinggi di Kepri.

Berdasarkan data terakhir tahun 2018 lalu, angka kemiskinan Batam berada di angka 66.951 orang. Kemudian tahun 2019 angka kemiskinan turun ke angka 53.716 orang, tahun 2020 angka kemiskinan 56.828 orang.

Sementara tahun 2021 angka kemiskinan naik ke angka 62.119 orang. Sedangkan berdasarkan data BPS Kepri, jumlah penduduk miskin di Kota Batam per Maret 2022 mencapai 82.590 orang.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, Rahmad Iswanto mengungkapkan, angka tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 77.170 orang.

Kondisi itu sejalan dengan banyaknya jumlah penduduk di Kota Batam. Sementara itu, dari sisi persentase penduduk miskin, Kota Batam menduduki peringkat terendah.

“Persentase penduduk miskin Kota Batam pada Maret 2022 sebesar 5,19 persen, meningkat 0,14 persen poin dibandingkan kondisi Maret 2021,” katanya, Rabu (04/12).

Berikut merupakan rincian jumlah penduduk miskin di Kepri berdasarkan data BPS Kota Batam:

Baca juga: Jumlah Penduduk Miskin di Batam Meningkat dan Terbanyak di Kepri

1. Kota Batam
Jumlah penduduk miskin: 82,59 ribu
Persentase penduduk miskin: 5,19 persen
Indeks kedalaman: 0,76
Indeks keparahan: 0,17
Garis kemiskinan: Rp783,730

2. Kota Tanjungpinang
Jumlah penduduk miskin: 21,67 ribu
Persentase penduduk miskin: 9,85 persen
Indeks kedalaman: 1,65
Indeks keparahan: 0,44
Garis kemiskinan: Rp764,410

3. Kabupaten Karimun
Jumlah penduduk miskin: 16,44 ribu
Persentase penduduk miskin: 6,87 persen
Indeks kedalaman: 0,78
Indeks keparahan: 0.13
Garis kemiskinan: Rp446,856

4. Kabupaten Lingga
Jumlah penduduk miskin: 12,70 ribu
Persentase penduduk miskin: 14,05 persen
Indeks kedalaman: 2,53
Indeks keparahan: 0,64
Garis kemiskinan: Rp507,223

5. Kabupaten Bintan
Jumlah penduduk miskin: 10,67 ribu
Persentase penduduk miskin: 6, 44 persen
Indeks kedalaman: 0,91
Indeks keparahan: 0,16
Garis kemiskinan: Rp447,933

5. Kabupaten Bintan
Jumlah penduduk miskin: 10,67 ribu
Persentase penduduk miskin: 6, 44 persen
Indeks kedalaman: 0,91
Indeks keparahan: 0,16
Garis kemiskinan: Rp447,933

6. Kabupaten Natuna
Jumlah penduduk miskin: 4,32 ribu
Persentase penduduk miskin: 5,32 persen
Indeks kedalaman: 1,06
Indeks keparahan: 0,25
Garis kemiskinan: Rp449,302

7. Kabupaten Kepulauan Anambas
Jumlah penduduk miskin: 3,29 ribu
Persentase penduduk miskin: 7,51 persen
Indeks kedalaman: 0,92
Indeks keparahan: 0,22
Garis kemiskinan: Rp452,220

Baca juga: Rudi Sebut Batam Harus Jadi Kota Baru dan Modern