Penderita HIV/AIDS Bertambah 297 Orang di Batam

Pieter P Pureklolong
Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS Kota Batam, Pieter P Pureklolong. (Foto: Arsip Pribadi)

Indikator Lama Hidup Penderita AIDS Kepri Tinggi

Pieter menilai, meski HIV/AIDS tidak bisa disembuhkan, namun tingkat ketahanan hidup penderita di Kepri lebih panjang.

“Keberhasil program AIDS dilihat dari ketahanan hidup penderita lebih panjang, jika dia rajin dan patuh konsumai obat,” kata dia.

Ia menilai, Kepri dianggap berhasil karena tingkat konsumsi obat penderita AIDS menuju mati itu lebih panjang. “Kalau tidak patuh, orang kenak AIDS bisa cepat meninggal,” kata dia.

Menurutnya, di Kepri program perawatan pendampingan dan pengobatan cukup bagus dilakukan di tempat layanan seperti Rumah Aakit dan Puskesmas.

Selain itu, dukungan orang terdekat seperti dari komunitas sperti KDS (kelompok Dukungan Sebaya) membuat mereka lebih semangat menjalani hidup.

“Jadi KDS itu komonutias aemua orang yang kenak HIV dan mereka yang tidak kenak. Untuk bertemu tiap bulan saling support,” kata dia.

Diketahui, di kota Batam jumlah penderita HIV/AIDS sejak kasus pertama ditemukan pada tahun 1992 hingga 2022 sebanyak 8.563 penderita HIV dan AIDS 3.083. “Meninggal dunia karena AIDS 1.037,” tutupnya. (*)