BATAM – Jalan Hang Kesturi, Simpang Industri Taiwan, Simpang Batu Besar, rusak tepatnya di depan Kawasan Industri Taiwan, Batam, Kepulauan Riau. Kondisi jalan rusak ini dikeluhkan pengusaha kawasan Kabil.
President Director, Kabil Integrated Industrial Estate, Peter Vincent menyampaikan, keluh kesahnya kepada Bandan Pengusaha (BP) Batam terkait jalan rusak di daerah Kawasan Industri Kabil. Menurutnya, kondisi saat ini sudah rusak parah dan berpotensi membahayakan karyawan serta berpotensi menganggu proses lalu lintas produksi.
Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait, yang mendapat keluhan tersebut langsung melakukan kunjungan lapangan di titik kerusakan jalan di Kawasan Industri Taiwan.
Diketahui, ruas jalan ini menurut statusnya merupakan Jalan Provinsi Kepulauan Riau, berdasarkan Keputusan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 1863 Tahun 2016.
Proses pembangunan, pemeliharaan, serta penjagaan berada pada wilayah Pemerintah Provinsi Kepri. Kondisi jalan terlihat berlubang dan berbahaya bagi pengendara, ditambah lagi daerah tersebut merupakan jalan di area Kawasan Industri.
Kekhawatiran Peter semakin menjadi, karena salah satu audit internasional mewajibkan jaminan keselamatan karyawan yakni Home to Home Safety.
“Dengan kondisi jalan rusak ini, kita semua itu failed di audit satu, karena dianggap nggak safe jalan untuk karyawan kita, kami minta bantuan bener-bener pada pemerintah, kalau boleh kami dibantu secepatnya supaya failed kami di audit internasional agar bisa segera di atasi.” kata Peter, Kamis (28/07).
Peter melanjutkan, untuk semua proyek Kabil yang skopnya internasional, maka terdapat aturan dan prosedur ketat yang ditetapkan, yakni Home to Home Safety. Prosedur ini mengharuskan perusahaan memastikan keselamatan karyawan mulai dari rumah menuju lokasi bekerja, hingga kembali ke rumah dengan selamat.
Pihaknya bahkan telah menerima email, bahwa jalan rusak ini dipertanyakan dan berpotensi menggagalkan proyek yang akan dimulai setelah pandemi.
“Kabil saat ini setelah pendemi kondisinya sangat baik. Kita tahu ya selama dua tahun lebih (pandemi COVID-9) kita dilema, bisnis berkurang, produksi berkurang, projek berhenti. Sekarang kondisi sangat baik. Oil and gas uda mulai naik, sekarang Kawasan Industri Kabil, semua tenant kami sudah menuju full capacity, semua mulai berproduksi full,” kata Peter.
“Kabil telah bersiap dengan sejumlah projek besar asal Australia, United Kingdom (UK), hingga middle east yang akan menyerap 6.000 lebih tenaga kerja,” katanya.
Menurut Peter, apabila kondisi jalan masih rusak, terjadi lakalantas, maka perusahaan dianggap gagal proses audit internasional dan berpotensi kehilangan proyek.
Dalam kesempatan ini, Peter juga menyampaikan terima kasih BP Batam telah membangun jalan baru di sisi kanan arah Kabil ke Batam Center yang telah digarap tahun lalu. Dirinya berharap, pemerintah dapat memberikan aksi proaktif juga untuk memperbaiki kondisi jalan di arah sisi kiri (Kabil – Nongsa).
“Kami terima kasih BP Batam sudah membangun satu jalan depan Kawasan Taiwan ya. Harapannya untuk sisi sebelah kiri juga diperbaiki, dan demi keamanan kalau bisa jalan yang baru digunakan untuk dua jalur, kalau bisa jalan yang rusak sementara kita tutup, lalu re-route jalan yang satu arah dibuat dua arah, karena project ini akan jalan agustus,” katanya.