Pesawat C-130J-30 Super Hercules Kedua TNI AU Tiba di Halim Perdanakusuma

Pesawat angkut C-130J-30 Super Hercules kedua pesanan Indonesia dari Lockheed Martin, Amerika Serikat mendarat dengan mulus di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (28/06) siang. (Foto:Istimewa

JAKARTA – Pesawat angkut C-130J-30 Super Hercules kedua pesanan Indonesia dari Lockheed Martin, Amerika Serikat (AS) mendarat dengan mulus di landasan pacu Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (28/06) siang tadi.

Pesawat Super Hercules dengan nomor ekor A-1340 tersebut, diterbangkan langsungoleh pilot Lockheed Martin AS dari pabrik pembuatannya di Marietta, Georgia, AS.

Terlihat dalam beberapa foto yang beredar luas di media sosial Instagram, Wakil Kepala Staf TNI AU (Wakasau), Marsekal Madya TNI Agustinus Gustaf Brugman, menyambut langsung kedatangan pesawat angkut terbaru dari keluarga Hercules tersebut.

Ketika mendarat di landasan Skadron Udara 31 Halim Perdanakusuma, pesawat Super Hercules langsung disambut dengan siraman air tanda selamat datang di Halim Perdanakusuma.

Indonesia memesan 5 unit pesawat C-130J-30 Super Hercules langsung ke produsennya yakni Lockheed Martin di Marietta, Georgia, Amerika Serikat (AS).

Sementara, Super Hercules pertama dengan nomor ekor A-1339 telah tiba di landasan Lanud Halim Perdanakusuma, Senin (06/03) lalu.

Kemudian, tiga pesawat C-130J-30 lainnya akan dikirimkan pada bulan Juli, Oktober serta bulan Januari tahun 2024.

Seluruh pesawat C-130J-30 Super Hercules (A-1339 s/d A-1343) telah diputuskan untuk ditempatkan di Skadron Udara 31, Wing Udara 1, Lanud Halim Perdanakusuma.

Sekilas tentang C-130J-30 ‘Super Hercules’

Pesawat C-130J-30 Super Hercules saat meluncur di landasan Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (28/06). (Foto:Istimewa)

Sekilas mengenai C-130 varian J-30 Super Hercules, ini adalah varian berbadan panjang dari Hercules tipe J. Versi standar J sendiri, memiliki panjang badan 29,3 meter dan seri J-30 memiliki panjang yakni 34,6 meter.

Pesawat C-130J-30 dapat mengangkut muatan berupa 8 palet atau 97 tandu atau 24 bundel CDS atau 128 pasukan tempur atau 92 pasukan terjun payung. Atau, kombinasi berat maksimum yang diizinkan seberat 20 ton.

Muatan seperti kendaraan seperti 2-3 Humvee atau satu panser LAV III (dengan turet dilepas), atau M113 APC, dapat diangkut menggunakan C-130J-30.

Keluarga varian C-130 seri J dibekali dengan empat mesin turboprop Rolls-Royce AE 2100D3 berdaya 4.700 hp, dengan enam bilah baling-baling komposit.

Pesawat memiliki performa kecepatan maksimum 410 mph atau setara 660 km/jam pada ketinggian 6.706 m dan jangkauan operasi dengan dengan muatan normal yaknio 16.000 kg mencapai 1.956 mil.

Untuk urusan cockpit, Lockheed Martin melengkapi pesawat C-130J-30 pesanan TNI AU itu dengan indikator glass cockpit. Selain itu, cockpit juga terasa lebih luas dan nyaman untuk pilot saat terbang.

Pesawat C-130J-30 diawaki tiga orang, masing-masing dua pilot dan satu orang bertindak sebagai loadmaster. Sementara, untuk C-130 klasik seri B hingga H diawaki lima orang. Masing-masing dua pilot, satu navigator, satu flight engineer, dan satu loadmaster.

Pesanan C-130J-30 Kemhan RI ini, menjadikan Indonesia sebagai pengguna pertama pesawat Super Hercules di kawasan Asia Tenggara.