JAKARTA – Perdana Menteri Singapura Lee Hasien Loong menyatakan mundur dari jabatannya per 15 Mei 2024 mendatang setelah berkuasa kurang lebih 20 tahun.
Hsien Loong menyampaikan kabar pengunduran dirinya melalui akun Facebook pribadinya. Dia menyatakan, dirinya telah cukup memerintah Singapura sejak dilantik 2004 lalu.
Lantas posisi anak sulung dari mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Kwan Yew ini akan digantikan oleh Wakil Perdana Menteri Singapura yaitu Lawrence Woong.
Rencana pengunduran diri Lee Hsien Loong yang sudah berusia 72 tahun ini, sebelumnya telah diungkapkan pada bulan November 2023 lalu.
Saat itu, Hsien Loong mengaku dirinya akan mundur dari posisi pimpinan Partai Tindakan Rakyat (PAP) yang merupakan partai penguasa sejak negara Singapura berdiri.
Lee Hsien Loong saat itu mengaku, akan mundur dari posisi Sekjen PAP sebelum digelarnya pemilu di Singapura pada bulan November 2025.
“Di negara mana pun transisi kepemimpinan adalah momen signifikan, dan pemimpin dari generasi keempat (4G) telah berupaya keras untuk meraih kepercayaan publik selama masa pandemi,” jelas Lee Hsien Loong dikutip.
Penunjukkan Lawrence Wong sebagai orang dekatnya Lee Hasien Loong juga telah mendapat dukungan penuh dari anggota parlemen yang didominasi oleh wakil dari fraksi PAP.
Wong yang kini berusia 51 tahun, dinilai sebagai salah satu pemimpin generasi baru di Singapura.
Sejak merdeka tahun 1959 dan masih bergabung dengan Malaysia, kepemimpinan di Singapura baru mencatat tiga orang Perdana Menteri.
Mulai terjun ke politik sebagai anggota parleman di Pemilu 2011, Wong telah memiliki pengalaman di berbagai bidang di pemerintahan.
Sebelum memulai karier politiknya, Lawrence Wong merupakan pimpinan dari Energy Market Authority, dan juga sekretaris pribadi terkemuka dari Lee Hsien Loong.
Selain itu, Wong saat ini masih menjabat sebagai Menteri Keuangan sejak tahun 2021.
Bahkan dia juga tercatat sebagai Ketua atau Chairman Monetary Authority of Singapura, yang merupakan bank sentral dan otoritas keuangan di Singapura.
Sebelumnya, Wong juga berpengalaman di sejumlah pos mulai dari Kementerian Pertahanan, Kementeran Pengembangan Nasional, dan Kementerian Pendidikan.
Estafet Kepemimpinan Keluarga Lee Kwan Yew Berakhir
Pengunduran diri Lee Hsien Loong dari kancah politik Singapura, juga berakhirnya era kepemimpinan dari keluarga Lee Kwan Yew di Negeri Singa tersebut.
Sejak merdeka hingga memisahkan diri dari Federasi Malaysia pada tahun 1965, pengaruh Lee Kwan Yew di negeri ini sangat besar.
Bukan saja berhasil memimpin Singapura, dia berhasil membawa dan memimpin partainya PAP menjadi partai penguasa tanpa pesaing berarti di Singapura.
Lee Kwan Yew dengan tangan dinginya, berhasil membawa Singapura dari terbelakang tanpa sumber daya alam, hingga ke posisi negara dengan sistem keuangan terbaik di dunia.
Negeri dengan pendukuk lebih dari lima juta jiwa ini, menjadi salah satu pusat keuangan dunia.
Sementara dari sisi pendapatan per kapita pada tahun 2022 lalu, Singapura tercatat menjadi negara dengan pendapatan per kapita tertinggi kedua dunia.
Lee Kwan Yew yang berkuasa selama 31 tahun akhirnya mengundurkan diri sebagai PM Singapura tahun 1990 meski baru berusia 67 tahun.
Era kepemimpinan Lee Kwan Yew digantikan dengan orang kepercayaannya Goh Chok Tong, yang memerintah Singapura mulai tahun 1990 hingga 2014.
Era kepemimpinan Goh Chok Tong ini disebut generasi kedua pimpinan Singapura, yang tidak lepas dari bayang-bayang tangan dingin bapak bangsa Lee Kwan Yew.
Besarnya pengaruh Lee Kwan Yew ini ditopang oleh posisi anak sulungnya, Lee Hsien Loong yang ketika itu telah ditunjuk sebagai Wakil PM Singapura, dan juga menjadi salah satu pimpinan di partai PAP.
Dipersiapkan sebagai pimpinan masa depan Singapura, Lee Hsien Loong akhirnya bisa naik dengan mulus sebagai Perdana Menteri Singapura pada tahun 2004 lalu.