Pokmaswas Laut Biru dan BPBL Batam Lepas 5.000 Ikan Nemo dan Kakap di Kampung Melayu

Ikan Nemo dan Kakap
Pelepasan Ikan Nemo dan Kakap Putih di pantai Kampung Melayu, Batam, Kepulauan Riau. (Foto: Muhammad Chairuddin)

BATAM – Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokmaswas) Laut Biru bersama Balai Perikanan dan Budidaya Laut (BPBL) Kota Batam, Kepulauan Riau, melepas 5.000 ekor ikan nemo dan kakap di Pantai Amera Simphoni Kampung Melayu, Jumat (26/05).

Ketua Pokmaswas Laut Biru Idris mengatakan, pelepasan itu sudah direncanakan sejak beberapa waktu lalu dan diajukan ke BPBL.

Mereka sengaja memilih kedua jenis ikan itu untuk menjaga ekosistem dan kelestarian terumbu karang yang ada di pantai tersebut.

“Menjaga ekosistem terumbu karang seperti plangton-plangton yang kecil mereka yang bisa bersihkan dan telur mereka akan menjadi terumbu karang lagi. Makanya kami pilih ikan itu,” kata Idris.

Terlebih pantai Kampung Melayu baru-baru ini tercemar oleh limbah minyak hitam yang belum diketahui asal muasalnya. Dengan adanya ikan-ikan tersebut, diharapkan setidaknya mampu memulihkan lingkungan sekitar.

Hal senada juga disampaikan Kepala BPB Batam Ikhsan Kamil. “Kami sangat bersyukur di sini ada Pokmaswas yang menjadi penjaga lingkungan untuk mempertahankan kondisi lingkungan agar tetap terjaga. Makanya supaya lebih indah kita beri bantuan restocking (mengisi ulang) ikan hias dan ikan kakap putih dari total yang kita restocking sore ini sekitar 5.000 ekor,” kata Ikhsan.

Ia menjelaskan, 5.000 ekor ikan yang dilepaskan terdiri dari 4.750 ekor ikan nemo dan 250 ekor ikan kakap putih.

“Untuk tahun ini yang pertama, nanti mungkin, Insyaallah ada kelanjutannya dan sebenarnya tidak hanya di Batam, nanti kami juga akan ada restocking di Kabupaten Karimun tapi mungkin komoditasnya tidak ikan hias,” ujar Ikhsan.

Baca juga: Limbah Hitam Cemari Laut Kampung Melayu Batam

Ia menargetkan, BPLP dapat melepas sekitar 10.000 ekor ikan dalam setahun. Hal itu tak terlepas dari kapasitas produksi ikan dalam setahun mencapai 15.000 ekor ikan.

“Jadi kami kalau kapasitas terpasangnya dan semuanya bisa berjalan dengan baik kita bisa memproduksi sebanyak 15.000 ekor sepanjang tahun,” kata dia. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News