Presiden Jokowi Perintahkan Panglima TNI dan Kapolri Tangani Karhutla

Presiden Jokowi saat meninjau lokasi bekas kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau tahun 2019 lalu.
Presiden Jokowi saat meninjau lokasi bekas kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau tahun 2019 lalu. (Foto: OJI/Setkab)

JAKARTA – Pemerintah terus berkomitmen untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di beberapa lokasi di seluruh negeri.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa ia telah memerintahkan kepada Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan pemerintah daerah untuk segera menangani titik-titik api yang muncul.

“Saya sudah memberikan instruksi kepada Panglima dan Kapolri, serta pemerintah daerah, untuk segera menangani setiap titik api, sekecil apapun itu, agar tidak berkembang,” ujar Presiden dilansir dari setkab.go.id.

Presiden juga menyampaikan bahwa saat ini suhu udara di Indonesia lebih tinggi dari rata-rata normal. Selain itu, menurut Presiden, musim kemarau yang berkepanjangan juga berpotensi meningkatkan jumlah dan penyebaran titik-titik panas di berbagai wilayah.

Baja Juga : Kualitas Udara Kian Memburuk, Siswa SMA di Riau Belajar Daring

“Ini memang suhu udaranya tinggi, dan musim kemaraunya juga lebih panjang dari biasanya,” tambahnya.

Walau begitu, Presiden meyakini bahwa upaya pengendalian karhutla saat ini jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan kebakaran hutan tahun 2015.

“Kami masih dapat mengendalikannya dengan baik. Jika dibandingkan dengan tahun 2015, kita sudah jauh lebih baik. Meskipun demikian, kebakaran selalu menghasilkan asap, dan asapnya dapat terbawa angin ke berbagai arah,” pungkasnya.

Panglima TNI Turunkan Personel mendukung penanganan Karhutla

Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono, telah menyatakan kesiapan seluruh jajaran TNI untuk mendukung upaya pemadaman Karhutla.

Laksamana TNI Yudo mengungkapkan pentingnya peran TNI dalam membantu pemerintah dan BNPB dalam penanganan Karhutla. Terutama di daerah-daerah seperti Kalimantan, Jambi, dan Riau yang saat ini terpengaruh oleh kondisi El Nino.

Selain menyediakan personel, Yudo juga menyebutkan bahwa TNI siap mendukung penanganan Karhutla melalui penggunaan pesawat untuk menerapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC).

Upaya ini telah diupayakan oleh TNI sejak sekitar 2 bulan yang lalu, dengan berbagai metode digunakan untuk memadamkan Karhutla, terutama di tengah cuaca panas seperti sekarang.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena El Nino yang mengakibatkan pemanasan suhu laut di Samudra Pasifik tengah diperkirakan akan berlangsung hingga tahun depan.

Baca Juga : BMKG Sebut Suhu Panas RI Bisa Tembus 40 Derajat Celsius

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan bahwa puncak dampak El Nino diperkirakan terjadi pada bulan September.

Tetapi data terbaru menunjukkan bahwa intensitasnya masih tinggi pada bulan Oktober. Oleh karena itu, El Nino diperkirakan akan berlanjut hingga tahun depan.

Ikuti Berita Lainnya di Google News