Siswa Baru Melebihi Kapasitas, SMAN 1 Batam Terapkan Belajar Online dan Offline

SMAN 1 Batam
Kepala SMA Negeri 1 Batam, Bahtiar. (Foto: Muhamad Islahuddin)

BATAM – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), akan menerapkan sistem belajar dalam jaringan (daring) atau online dan luar jaringan (luring) atau offline bagi siswa baru tahun ajaran 2023/2024.

Kepala SMA Negeri 1 Batam, Bahtiar mengatakan, pembelajaran secara daring ini nantinya akan menggunakan jadwal sama, seperti yang digunakan siswa luring.

“Jam masuknya sama, pelajaran sama, harus menggunakan seragam juga, cuma mereka hanya tidak memiliki ruang kelas saja,” kata Bahtiar saat ditemui di sekolahnya.

Keputusan ini diambil usai banyaknya siswa yang tidak tertampung pada penerimaan peserta didik baru (PPDB). Namun, masih memilih untuk tetap masuk ke SMA Negeri 1 Batam, sehingga belajar daring menjadi opsi agar semua bisa masuk ke sekolah tersebut.

“Saat PPDB online kita menerima hanya 500 siswa saja dengan jumlah 14 rombel [rombongan belajar]. Sebenarnya kita berharap tidak ada tamabahan lagi, karena 500 itu sudah banyak dan melebihi daya tampung kita,” kata dia.

Ia pun sempat menyarankan kepada orang tua siswa untuk mendaftar di SMA Negeri terdekat yang masih kekurangan siswa. Namun, kehendak siswa dan orang tuanya, keputusan harus segera diamabil.

“Akhirnya waktu itu saya masih menunggu arahan dari Kepala Dinas, setelah dapat arahan baru saya berani membuka kuota tambahan. Saya sampaikan ke orang tua, yang ada hanya kelas online saja, dan saya minta buat surat pernyataan,” kata dia

Meski online, Bahtiar menegaskan, siswa akan mendapatkan hak yang sama dalam pemebelajarannya. Ia juga berharap, pembelajaran online ini tidak akan berlangsung lama.

“Kita ada lima ruang kelas yang rusak, kalau itu cepat diperbaiki, cepat juga mereka belajar langsung. Kita perkirakan paling sedikit enam bulan, paling lama setahunlah,” kata dia.

Baca juga: Siswa Baru SMA Negeri 1 dan 3 Batam Membludak, Disdik Putuskan Buka Kelas Online

Bahtiar mengatakan, nantinya siswa yang belajar online juga akan di sekolah untuk materi yang mengahruskannya praktek dan juga kegiatan ekstra kulikuler. “Hanya belajar teorinya saja di rumah,” kata dia.

Ia juga mengatakan, jumlah guru yang akan mengajar untuk siswa baru tidak ada kendala sejauh ini. “Jumlah guru cukup,” kata dia. (*)

Ikuti Berita Lainnya diĀ Google News