Terungkap, Ini Penyebab Tewasnya Mahasiswi di Tanjungpinang

Mahasiswi Tewas di Tanjungpinang, Kasatreskrim: Muntah Beserta Darah dan Dietmukan Serbuk Kimia
Jasad korban saat hendak dibawa menuju kamar jenazah rumah sakit (Foto: Muhammad Chairuddin)

TANJUNGPINANG – HR, seorang mahasiswi yang ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di Jalan Pramuka, Kota Tanjungpinang ternyata tewas akibat keracunan.

Hal itu diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang, AKP Awal Sya’ban Harahap. Ia menjelaskan, dari hasil visum korban, dokter tidak terdapat tanda kekerasan pada korban.

Baca juga: Mahasiswi Tewas di Tanjungpinang, Kasatreskrim: Muntah Darah dan Ditemukan Serbuk Kimia

Menurut Awal, pihaknya menduga korban meninggal dunia akibat keracunan. Hal itu dilihat dari lebam pada muka dan mengengeluarkan darah pada mulut korban.

“Adapun darah tersebut diakibatkan masuknya racun ke dalam lambung,” ujarnya berdasarkan keterangan dokter forensik.

Lanjutnya, dokter menduga korban meninggal dunia sekitar 4 hingga 12 jam dari waktu pemeriksaan visum. Pasalnya, sudah terdapat kaku dan lebam tubuh korban.

Awal menambhakan, korban pernah berobat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Kepri dengan penyakit gangguan jiwa. Keterangan itu juga ia dengar dari keterangan teman dekat korban bahwa benar korban ada gangguan jiwa atau setres.

“Korban pernah bercerita ke teman dekatnya bernama Dina bahwa dirinya ada dua. Dan saudari Dina mengetahui bahwa korban pernah berobat kejiwaannya di RSUD Provinsi Kepri,” ungkapnya.

Sebelumnya, pihak kepolisian menemukan muntah beserta darah dan serbuk berbahan kimia di kamar HR, mahasiswi yang ditemukan tewas di kos-kosan di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (01/03).

Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang, AKP Awal Sya’ban Harahap mengatakan, korban ditemukan dalam posisi telungkup dengan penyuara telinga (earphone) yang masih terpasang.

Selain itu, korban tampak memuntahkan cairan yang diduga merupakan meminuman ringan yang sebelumnya ia minum. Akan tetapi, juga terdapat darah dalam muntahan tersebut.

Lanjutnya, pihak kepolisian juga menemukan serbuk yang diduga berbahan kimia di kamar wanita berusia 22 tahun itu.

“Ditemukan serbuk seperti bahan kimia. Nanti dokter yang pastikan. Ada darah juga di muntahannya,” ucap Awal.

Menurutnya, korban diketahui mengidap penyakit Bipolar selama ini. Kendati demikian, ia tak dapat memastikan penyebab kematian korban.

Kini jasad korban telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Raja Ahmad Tabib (RSUD RAT) Tanjungpinang untuk divisum.

Sebelumnya, wanita yang kerap disapa Ami itu sempat mengirim pesan permohonan maaf kepada rekan dan keluarganya. Hal itu ia lakukan sekitar pukul 04.00 subuh tadi.

“Tadi sekitar jam 4 subuh katanya ada kirim SMS minta maaf,” ucap Eva, pemilik kos-kosan itu.

Ami diketahui merupakan mahasiswi semester akhir di salah satu perguruan tinggi di Kota Gurindam Negeri Pantun.