Tim SAR Gabungan Hentikan Sementara Pencarian Jasad Bocah Diterkam Buaya

Tim SAR gabungan menelusuri pinggiran mangrove berada di Sungai Toapaya 16, Desa Toapaya Selatan, Kabupaten Bintan, Kepri. Ini mencari jasad Rina yang dimakan buaya. (Foto: Andri DS/Ulasan.co)

BINTAN – Tim SAR gabungan memutuskan menghentikan sementara pencarian jasad Rina yang diterkam buaya di perairan Sungai Toapaya Km 16, Desa Toapaya Selatan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (27/4).

Tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas, SAR Lanudal Tanjungpinang, BPBD, Satpolair Bintan, Tagana, TNI-AD, Polres Bintan hingga masyarakat Desa Toapaya Selatan.

Penghentian sementara ini, dikarenakan cuaca buruk yang tidak mendukung Tim SAR gabungan, untuk menelusuri pinggiran hutan mangrove berada di Sungai Toapaya Km 16.

Cuaca buruk yang dimaksud, adalah hujan deras disertai petir yang terus mengguyur lokasi pencarian jasad anak usia 13 tahun itu.

“Kita hentikan sementara atas kesepakatan bersama. Besok Kamis (28/4) kita sambung lagi pencariannya,” kata Kasi OP Kantor Basarnas Tanjungpinang, Miswadi di Bintan, Rabu (27/4).

Baca juga: Kemarin, Tim SAR Lanjut Cari Bocah Diterkam Buaya, Jaksa Hentikan 21 Perkara Lewat Keadilan Restoratif

Miswadi mengatakan, Tim SAR gabungan mencari jasad korban yang diterkam buaya sampai tujuh hari kedepan, terhitung sejak Senin (25/4) hingga berakhir Minggu (1/5) nanti.

Setiap hari, Tim SAR gabungan menyusuri Sungai Toapaya km 16 mulai dari pukul 06.00 WIB sampai berkahir pukul 18.00 WIB.

“Karena sesuai SOP-nya yakni tujuh hari saja,” terang dia.

Apabila ada petunjuk, lanjut Miswadi, tidak menutup kemungkinan Tim SAR gabungan akan kembali melakukan pencarian terhadap jasad Rina.

“Kita tidak bisa pastikan penambahan waktunya. Kita lihat saja nanti. Yang penting ada bukti-bukti yang menunjukkan akan ditemukan jasad Rina nanti, kita akan melakukan pencarian kembali,” sebut dia.

Baca juga: Kembarannya Diterkam Buaya, Rini Ikut Mencari dengan Naik Pokcai