Vladimir Putin Kemungkinan Hadir dalam KTT G20 di Bali

Presiden Putin Ingatkan Biden Soal Sanksi Barat Terhadap Moskow, Hubungan Kedua Negara Bisa Putus
Arsip - Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di hadapan peserta KTT ASEAN melalui tautan video di kediamannya di luar Moskow, Rusia, Kamis (28/10/2021). (ANTARA FOTO/Sputnik/Evgeniy Paulin/Kremlin via REUTERS/AWW/djo.)

JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan akan menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) Group of 20 (G20) yang akan digelar di Bali pada Oktober atau November mendatang.

Rencana kehadiran itu disampaikan langsung oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (23/3).

Vorobieva mengatakan kehadiran Putin mungkin akan ditentukan oleh berbagai hal, namun hingga saat ini, Presiden Rusia itu berniat untuk menghadiri KTT G20.

“(Kehadiran Putin) Akan ditentukan oleh banyak hal, termasuk situasi COVID yang saat ini kian membaik. Namun, ya, hingga saat ini (Putin) ingin hadir,” katanya.

Baca juga: Jadi Tuan Rumah G20 2022, Jokowi Undang Para Pemimpin Dunia ke Bali

Pernyataan tersebut dilontarkan saat sejumlah negara anggota G20, termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Barat sekutunya menyerukan agar Rusia tak lagi diikutkan dalam keanggotaan G20 terkait operasi militer yang dilakukan di Ukraina.

Menurut Dubes Rusia itu, langkah tersebut akan menjadi kemunduran bagi G20, yang dibentuk untuk merespons situasi dan tantangan ekonomi dunia.

“Tentunya jika Rusia dikeluarkan dari forum semacam ini, langkah itu tak akan memperbaiki, tak membantu perbaikan situasi ekonomi, bahkan sebaliknya tanpa Rusia ini akan sulit,” ujarnya.

Baca juga: Para Pemimpin G20 akan Bahas Pajak hingga Inflasi

Lebih lanjut kata Lyudmila Vorobieva, sejauh ini Rusia telah mengikuti berbagai pertemuan dalam rangkaian G20, baik yang diselenggarakan secara daring maupun luring.

“Kami mendukung presidensi Indonesia di G20, beserta prioritas dan slogan Recover Together, Recover Stronger,” imbuhnya.

“Kami sangat berharap agar Indonesia tidak menyerah terhadap tekanan yang diberikan, tak hanya terhadap Indonesia namun juga berbagai negara di dunia oleh Barat,” pungkasnya.