Warga Rempang Rela Tidur di Jalan Antisipasi Tim Terpadu Pasang Patok di Kampungnya

Warga Rempang Tidur di Jalan
Warga saat tidur di pinggir jalan simpang Dapur 6, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan. (Foto: Dok Taufik untuk Ulasan)

BATAM – Puluhan warga Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, rela tidur di jalan menuju kampungnya. Aksi itu guna mengantisipasi masuknya tim terpadu melakukan pematokan lokasi di kampung mereka.

Aksi warga itu dilakukan warga Kampung Dapur 6, Tanjungbanon, Sembulang dan Sungai Buluh agar tim terapadu tidak melakukan pemasangan patok di Pulau Rempang. 

Aksi ini sebagai upaya mencegah ad ke inianya petugas dari tim terpadu yang berusaha masuk ke Pulau Rempang untuk memasang patok tata batas hutan.

Salah seorang warga, Rosanan mengatakan, aksi ini sudah mereka lakukan sejak beberapa hari terakhir. Sejak munculnya isu pemasangan patok wilayah.

“Kami tak mau ada pemasangan patok atau apapun itu. Sebelum ada titik terang dari masalah ini,” kata dia, Ahad (27/08).

Bahkan warga di sana juga mendirikan tenda guna mengantisipasi hal tersebut. Ia menegaskan, mereka tak ingin kecolongan dengan para petugas.

“Petang semalam, [Sabtu, 26 Agustus] sempat ramai di simpang. Ada dua polisi yang katanya mau jumpa warga. Tapi tak kami izinkan. Kami suruh pulang, soalnya alasannya berubah-rubah,” kata dia.

Hal senada juga diungkapkan Taufik. Sabtu (26/08) sore, dua oknum polisi sempat datang ke wilayah mereka, dengan alasan akan berjumpa Madi.

“Setelag kami panggilkan Pak Madi, mereka alasan mau ambil kelapa pulak ke dalam. Jelad warga tak kasih,” kata dia.

Polisi tersebut akhirnya diminta pulang dan tidak masuk ke wilayah mereka tanpa keperluan yang jelas.

“Kapolsek datang juga semalam sama Babinsa-babinsa, dia mengimbau untuk melepas tenda yang didirikan warga, karena menggangu jalan. Warga tak maulah,” kata dia.

Beberapa hari terakhir, warga di Rempang tengah melalukan tindakan pencegahan adanya pemasangan patok di wilayah mereka. Bahkan, warga melakukan pengecekan di Jembatan IV Barelang.

“Kami hanya melakukan tindakan preventif atau pencegahan. Namun tidak arogan, kami tidak mungkin meminta identitas mereka. Untuk apa kami minta identitas mereka,” kata salah seorang warga Syamsurizal, Sabtu (26/08).

Baca juga: Warga Rempang Bantah Soal Kabar Akses Wisata Pantai Kawasan Barelang Ditutup

Syamsurizal mengatakan, pengecekan yang mereka lakukan untuk mencegah tim terpadu yang disinyalir akan melakukan pemasangan patok lahan dalam realisasi mega proyek Rempang Eco-City.

“Kami hanya mencegah tim terpadu yang ingin memasang pancang saja. Bagi warga yang ingin berlibur silahkan saja. Namun memang di area Jembatan IV, kami hanya tanya saja tujuannya. Sembari cek isi kendaraannya bagi yang mencurigakan, tanpa mereka membuka mobilnya,” kata dia. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News