5 Cara Manfaatkan Waktu untuk Keluarga Tanpa Mengesampingkan Pekerjaan

Ilustrasi - keluarga sering dianggap sebagai prioritas utama, tetapi dalam realitasnya ada yang kesulitan mengalokasikan waktu bersama keluarga.
Ilustrasi - keluarga sering dianggap sebagai prioritas utama, tetapi dalam realitasnya ada yang kesulitan mengalokasikan waktu bersama keluarga. (Foto: freepik)

Hai Sahabat Ulasan, keluarga sering dianggap sebagai prioritas utama, tetapi dalam realitasnya, banyak individu kesulitan mengalokasikan waktu untuk menghabiskan waktu bersama keluarga karena tekanan pekerjaan yang mengharuskan mereka untuk terus sibuk.

Banyak orang tua berjuang untuk menemukan keseimbangan antara tanggung jawab profesional dan perhatian terhadap anak-anak. Namun, terdapat cara-cara sederhana untuk melibatkan diri dengan keluarga tanpa mengabaikan komitmen pekerjaan.

Baca Juga: Menggali Lebih Dalam tentang Karakteristik dan Ciri-ciri Generasi Z di Indonesia

Menghabiskan Waktu Bersama Keluarga: Cara dan Manfaatnya

1. Berbagi Saat Makan Bersama

Menyempatkan waktu untuk sarapan atau makan malam bersama keluarga bisa memiliki dampak positif yang besar. Menurut penelitian yang diterbitkan di Journal of Developmental & Behavioral Pediatrics, makan bersama keluarga membantu memperkuat kesehatan mental anak hingga dewasa.

Linda Pagani, seorang profesor psikoedukasi yang terlibat dalam penelitian tersebut, menyoroti bahwa kebiasaan makan bersama keluarga membantu anak-anak dalam kemampuan bersosialisasi. Selama waktu makan, orang tua dapat membimbing interaksi anak-anak, berdiskusi tentang kehidupan sehari-hari, dan memperkuat ikatan keluarga.

2. Berbicara tentang Masalah Bersama-sama

Menyisihkan waktu, baik saat makan bersama ataupun sebelum tidur, untuk berbicara bersama keluarga dapat membantu anak-anak mengembangkan cara yang sehat untuk mengatasi masalah. Kebiasaan ini membantu anak-anak dalam menghadapi masalah dengan lebih baik.

Membangun kebiasaan berdiskusi masalah bersama keluarga juga mampu mengurangi tingkat stres dan membantu menemukan solusi yang efektif. Menurut penelitian yang dimuat dalam The Annals of Behavioral Medicine, berbicara tentang kesulitan hidup dengan orang lain dapat membantu menjaga tingkat denyut nadi dan tekanan darah tetap stabil di bawah situasi stres.

3. Mendukung Anak dengan Pekerjaan Rumah

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang terlibat dalam kegiatan bersama orang tua cenderung menunjukkan pencapaian yang lebih baik. Ini karena melalui interaksi ini, mereka belajar keterampilan komunikasi dan pentingnya pendidikan.

Menggunakan waktu setelah pulang kerja untuk membantu anak-anak dengan tugas sekolah atau hanya bertanya tentang kegiatan mereka hari itu, dapat berdampak positif pada perkembangan mental anak-anak. Pertanyaan sederhana tentang kegiatan sehari-hari mereka juga membuktikan perhatian dan kepedulian orang tua terhadap mereka.

4. Aktivitas Fisik Bersama

Melakukan aktivitas di luar rumah seperti berolahraga, mendaki, atau berkebun bersama keluarga dapat meningkatkan kesehatan fisik dan membantu memperkuat ikatan keluarga. Meluangkan waktu pada akhir pekan untuk berbagai aktivitas fisik bersama memiliki dampak positif bagi kesehatan jantung, otak, hormonal, dan sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: Ini 5 Sikap sebagai Orangtua yang Membantu Meningkatkan Kecerdasan Anak

Dr. Thatcher, DO, CMRO, Direktur Keperawatan Valley Behavioral Health, menegaskan bahwa berpartisipasi dalam aktivitas fisik bersama keluarga dapat mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang berkelanjutan.

5. Memperkuat Aturan Keluarga

Menegakkan aturan dalam keluarga memastikan harmoni di rumah. Meluangkan waktu untuk membahas dan memperkuat aturan-aturan ini sangat penting.

Orang tua dan anak-anak dapat bersama-sama membuat aturan, seperti menetapkan waktu makan tanpa gadget agar fokus terhadap kebersamaan. Membiasakan rutinitas seperti sarapan bersama, makan malam, belanja bulanan, atau kegiatan berkebun mingguan juga bisa menjadi momen berharga untuk interaksi dan komunikasi dalam keluarga.

Selain itu, melibatkan anak-anak dalam tugas-tugas rumah tangga sesuai usia mereka, seperti memasak bersama, membersihkan kendaraan, atau merapikan area tinggal, merupakan cara bagus untuk melibatkan mereka dalam tanggung jawab keluarga.

Dengan mengikuti langkah-langkah sederhana ini, Anda dapat meningkatkan interaksi dan kualitas waktu bersama keluarga tanpa harus mengorbankan kinerja pekerjaan.***

Ikuti Artikel Lainnya di Google News