50.500 Mobil Daftar Program Subsidi Tepat Pertalite di Kepri

Pertamina
Kendaraan roda empat saat mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU KDA, Kota Batam. (Foto: Irvan Fanani)

BATAM – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Utara (Sumbagut) mencatat 50.500 kendaraan roda empat di Kepulauan Riau (Kepri) telah mendaftar dalam program Subsidi Tepat Pertalite.

“Tiga ribu sampai empat ribu pengendara mendaftar program Subsidi Tepat Pertalite per harinya,” ujar Officer Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Nur Imam Mohamad, Jumat 6 September 2024.

Ia menjelaskan, berdasarkan Kepmen ESDM No. 37.K/HK.02/MEM.M/2022, program Subsidi Tepat bertujuan untuk memperluas sistem pendataan pembelian Pertalite dengan menggunakan QR Code untuk kendaraan roda empat.

Selain itu, langkah tersebut juga merupakan bagian dari upaya untuk menerapkan sistem pembelian BBM subsidi yang sepenuhnya berbasis QR Code.

“Masyarakat dapat melakukan pendaftaran secara mandiri melalui situs subsiditepat.mypertamina.id atau lewat aplikasi MyPertamina dengan melengkapi persyaratan seperti foto KTP, STNK serta foto kendaraan tampak depan dan samping,” kata Imam.

Ia menambahkan, Pertamina memanfaatkan teknologi AI guna mempercepat proses pendaftaran. Selanjutnya, pendaftar yang telah diverifikasi akan mendapat QR Code dapat digunakan untuk bertransaksi di SPBU Pertamina.

“QR Code ini dirancang untuk memastikan hanya masyarakat yang berhak yang bisa membeli Pertalite, serta memudahkan klasifikasi dan pendataan pengguna BBM subsidi,” ujar Imam.

Baca juga: Pertamina Sesuaikan Harga Terbaru BBM Non Subsidi Termasuk di Kepri

Imam menekankan, tidak ada pembatasan pembelian BBM subsidi di Kepri meskipun pengendara belum memiliki QR Code Subsidi Tepat Pertalite.

“Subsidi Tepat Pertalite saat ini difokuskan pada kendaraan roda empat. Sampai saat ini belum ada kebijakan mengenai pembatasan atau tanggal penerapan. Kami akan mengikuti aturan pemerintah,” ucapnya.

“Lewat program ini, kita bisa melacak dengan mudah jika ada penyalahgunaan BBM subsidi. Lalu, apabila ada pengisian berulang, maka kendaraan akan otomatis masuk daftar merah dalam sistem dan QR Code bisa langsung diblokir,” sambung Imam. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News