JAKARTA – Aplikasi obrolan WhatsApp mengumumkan bahwa puluhan pengguna platform-nya menjadi target serangan spyware oleh perusahaan mata-mata Israel.
WhatsApp mengatakan, perusahaan peretas Israel yaitu Paragon Solution menargetkan 90 pengguna platformnya dengan file PDF berbahaya yang dikirim dalam obrolan grup.
Adapun pengguna yang jadi korban termasuk profesi wartawan dan masyarakat sipil. Oleh karena itu, WhatsApp mengatakan, telah memberi tahu pengguna yang terdampak dan mengarahkannya dengan panduan keamanan.
Platform milik Meta itu mengungkapkan, sudah mengirim surat perintah penghentian kepada Paragon Solutions. Hanya saja, pihak Paragon sendiri belum memberi komentar dan konfirmasi.
“Ini adalah contoh terbaru mengapa perusahaan spyware harus bertanggung jawab atas tindakan melanggar hukum mereka,” kata juru bicara WhatsApp, Jumat 31 Januari 2025 mengutip AFP.
“WhatsApp akan terus melindungi kemampuan orang untuk berkomunikasi secara pribadi,” katanya lagi.
Selain itu, WhatsApp menolak merincikan tentang insiden tersebut, termasuk nama pengguna. Sementara menurut laporan Reuters, target spyware berada di puluhan negara termasuk negara-negara Eropa.
Pengguna melaporkan mereka dikirimi dokumen elektronik, yang tak memerlukan interaksi pengguna dalam serangan. Peretasan tanpa klik itu dianggap sangat tersembunyi dan berbahaya.
Paragon Solutions adalah salah satu dari beberapa perusahaan yang muncul dalam beberapa tahun terakhir yang menawarkan alat pengawasan canggih kepada klien pemerintah.
Baca juga: CIA Bisa Intip Chat WhatsApp Warga Indonesia, Ini Kata Mark Zuckerberg
Para kritikus juga berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan ini, memungkinkan pelanggaran hak asasi manusia dengan kedok operasi keamanan nasional.
Paragon Solutions didirikan NSO Group Israel, yang mampu memproduksi perangkat lunak untuk kepentingan intelijen yang sangat terkenal lewat software pelacak Pegasus yang canggih dan andal.
Kemudian, NSO Group telah menghadapi banyak tuntutan hukum, dan sanksi setelah perangkat lunaknya digunakan untuk mengawasi kalangan wartawan, aktivis, dan pejabat pemerintah di seluruh dunia.
Bahkan tahun 2021 silam, WhatsApp memenangkan perkara di pengadilan Amerika Serikat (AS) terhadap NSO Group atas kampanye penargetan mata-mata.
WhatsApp juga menyampaikan, telah berhasil memblokir metode eksploitasi yang digunakan dalam kampanye ini, dan terus melakukan tindakan hukum terhadap vendor perangkat lunak mata-mata yang melanggar ketentuan layanannya.
Paragon Solutions di situsnya mengatakan bahwa mereka menyediakan alat, tim, dan wawasan berbasis etika untuk mengganggu ancaman yang sulit diatasi.
“Sejarah menunjukkan bahwa teknologi pengawasan rahasia membawa godaan untuk digunakan terhadap masyarakat sipil dan jurnalis yang tidak mungkin ditolak. Itu benar 50 tahun yang lalu dan itu benar hari ini,” kata John Scott-Railton, peneliti senior di Citizen Lab.