GAZA – Israel menyatakan bahwa pihaknya dan kelompok Hamas di Jalur Gaza Palestina telah mencapai kesepakatan perjanjian gencatan senjata.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dalam pertemuan kabinet Israel bahwa perjanjian gencatan senjata empat hari mencakup pembebasan tawanan yang masih ditahan Hamas.
“Setelah menyelesaikan rapat kabinet yang mendesak, kami telah mengambil keputusan yang sulit malam ini, namun ini adalah keputusan yang tepat,” kata Netanyahu Rabu (22/11).
Sementara itu, Hamas memuji pengaturan gencatan senjata “kemanusiaan” Israel.
Ketentuan perjanjian ini dirumuskan sesuai dengan visi perlawanan dan faktor penentunya yang bertujuan untuk melayani rakyat kami dan meningkatkan ketabahan mereka dalam menghadapi agresi, menurut laporan AFP.
Hamas juga menegaskan dalam pernyataannya bahwa gencatan senjata selama empat hari akan dilaksanakan. Namun karena Israel masih menyerang Jalur Gaza, tidak jelas kapan gencatan senjata akan dimulai.
Israel bahkan mengancam akan menggerebek Rumah Sakit Indonesia di Gaza dalam waktu empat jam ke depan, dan memerintahkan evakuasi.
Sementara itu, informasi mengenai pernyataan Hamas mengenai gencatan senjata telah dipublikasikan.
Baca Juga: Jokowi Ajak Joe Biden Hentikan Konflik dan Kekejaman di Gaza
Faksi yang bertanggung jawab atas Gaza mengklaim bahwa sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata, Israel telah setuju untuk menghentikan semua operasi militer, termasuk penyerahan kendaraan militer.
Selain itu, Israel juga diminta memberikan izin bagi ratusan kendaraan yang membawa bensin dan pasokan medis ke Gaza serta bantuan kemanusiaan.
Menurut Al Jazeera yang dikutip dari CNNIndonesia, drone di Gaza selatan akan berhenti berfungsi selama gencatan senjata berlangsung.
Operasi drone juga akan dihentikan di Gaza utara selama empat hari, berlangsung enam jam setiap hari antara pukul 10:00 dan 16:00 waktu setempat.
Sejak invasi tersebut, pasukan Israel telah menyerang bagian utara dan selatan Gaza yang berlangsung 7 Oktober lalu.
Israel “berkomitmen untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di seluruh Jalur Gaza” selama gencatan senjata berlangsung.