Rusia-Ukraina Memanas, AS-NATO Dapat Peringatan Keras

Rusia-Ukraina Memanas, AS-NATO Dapat Peringatan Keras
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, hubungan Rusia dan Amerika Serikat (AS) saat ini berada pada titik terendah. Foto/REUTERS

Jakarta – Konflik antara Rusia dan Ukraina yang melibatkan Amerika Serikat (AS) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (The North Atlantic Treaty Organization/NATO) kembali menjadi perhatian dunia.

Baru-baru ini, Rusia menambah kembali pasukannya di dekat perbatasan yang menimbulkan gejolak. Hal itu yang membuat sejumlah pihak khawatir kalau Rusia dengan mudahnya melancarkan invasi.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan aktivitas NATO di dekat perbatasan Rusia tidak dapat diabaikan militer Rusia.

“Tindakan ini dan peningkatan aktivitas NATO di dekat perbatasan kami tidak dapat diabaikan oleh militer kami, yang bertanggung jawab atas keamanan negara kami,” kata Peskov berbicara Senin (24/1) waktu setempat, dikutip dari kantor berita TASS.

Baca juga: Antisipasi Serangan Militer Rusia, AS Kirim Senjata ke Ukraina

“Bagaimanapun, ada proses latihan, manuver, dan pengembangan militer yang konstan yang tidak pernah berhenti dan akan terus berlanjut,” jelasnya.

Rusia sendiri telah mengirimkan kapal perang Stoiky dan Soobrazitelny ke Laut Baltik. Ini untuk berpartisipasi dalam latihan perang angkatan laut besar-besaran di kawasan itu.

Manuver angkatan laut juga akan fokus pada langkah-langkah oleh Angkatan Laut dan Angkatan Udara untuk melindungi kepentingan nasional Rusia di samudra. Ini juga akan melawan ancaman militer dari arah laut dan samudera ke Rusia.

Sebelumnya AS sempat mengaku akan mengerahkan 8.500 tentara ke Ukraina. Dalam posisi “siaga tinggi”, pasukan akan bergabung dengan tentara NATO lain mengamankan Ukraina.

Baca juga: Sekjen PBB Yakin Rusia Tak Akan Serang Ukraina

Juru Bicara Pentagon AS John Kirby mengatakan hal akan mengirimkan sinyal yang sangat jelas ke Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia menambahkan, merujuk ke data intelijen, Rusia sangat jelas tak memiliki niat untuk mengurangi eskalasi.

Kemarin, AS juga telah mengirimkan kapal induk, Harry S. Truman, ke Laut Hitam untuk bergabung bersama NATO.

Persoalan Rusia dan Ukraina kompleks. Bukan hanya melibatkan klaim wilayah, dalam hal ini Krimea yang dicaplok Rusia tahun 2014, tapi juga hegemoni Rusia dan Barat.

Sejak revolusi terjadi di tahun yang sama, yang menyingkirkan pemimpim pro-Rusia di negara itu, Ukraina semakin dekat dengan Barat. Bahkan Ukraina berniat menjadi bagian NATO.

Rusia menentang ini terjadi. Dikhawatirkan akan ada pangkalan militer NATO di dekat Rusia. Dalam pembicaraan damai Putin kerap meminta jaminan AS dan NATO terkait hal tersebut. Namun selalu deadlock, termasuk Jumat lalu.