JAKARTA – Seorang guru besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia (UI), Prof Evi Fitriani menilai dunia perlu membangun sistem keamanan global untuk cegah invasi oleh negara-negara besar.
Hal itu berkaca dari invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina yang hingga saat ini masih terjadi.
“Kalau kita ingin membangun sistem internasional yang aman, adalah sistem internasional yang seharusnya tidak membiarkan orang seperti Putin mempunyai justifikasi untuk perang,” kata Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional UI Prof Evi Fitriani dalam sebuah webinar.
Evi Fitriani mengatakan, invasi Rusia ke Ukraina tidak dapat dibenarkan.
Namun, kata dia, ada banyak pihak yang bertanggung jawab atas perang yang telah memakan banyak korban tersebut, tidak hanya Rusia, tetapi juga Barat dan Ukraina serta para pemimpinnya.
“Rusia, ya, salah satu pihak yang memang paling bertanggung jawab atas serangan ini. Tapi ternyata banyak pihak-pihak lain yang berkontribusi, termasuk Ukraina dan para pemimpinnya, juga berperan untuk menciptakan konflik ini,” katanya dalam webinar yang membahas “Krisis Rusia-Ukraina: Posisi dan Peran Indonesia dan ASEAN”.
Baca juga: Jepang, Korsel dan AS Perkuat Hubungan Hadapi Ancaman Militer Korut
Ukraina, negara-negara anggota NATO dan Amerika Serikat, kata dia, membiarkan Presiden Rusia Vladimir Putin mempunyai justifikasi untuk melakukan serangan.
Oleh karena itu, dia menilai perlunya sistem internasional yang bisa mencegah negara-negara besar seperti Rusia dan AS memiliki justifikasi untuk melancarkan serangan.
“Oleh karena itu, kita perlu membangun sistem keamanan global, atau global architecture yang lebih transparan sehingga tidak menjadi alasan bagi warmongers (penghasut perang) untuk menjustifikasi apapun tindakan mereka, baik dari sisi keamanan dirinya ataupun stabilitas global,” katanya.
Poin lain yang dia sorot adalah pentingnya menerapkan sistem bebas aktif bagi negara-negara yang tidak mempunyai kekuatan untuk mempertahankan diri.