Al Qassam Unjuk Kekuatan di Gaza Utara, Israel Tarik Mundur Pasukannya

Tangkapan layar perlawanan Al Qassam di Gaza Utara. (Foto:Dok/Akun twitter @thepalestinechronivcle

GAZA – Israel dilaporkan telah menarik mundur separuh pasukannya di Jalur Gaza Utara, setelah mengalami kebuntuan menghadapi perlawanan gigih dari milisi Brigade Al-Qassam.

Menurut sumber yang berbicara kepada saluran TV Arab Al-Jazeera, yang melaporkan Israel menarik sekitar 70 persen pasukan militernya.

Pasukan pendudukan Israel terjebak dalam penyergapan yang direncanakan oleh Brigade al-Qassam, ketika Brigade al-Qassam dengan sengit menghadapi pasukan Israel yang menyerang.

Sementara alasan di balik keputusan Israel mengurangi intensitas operasi militer di Gaza Utara karena ketabahan perlawanan Palestina, menurut sumber tersebut.

Israel melancarkan perang di Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023, dan pada 27 Oktober Israel memulai operasi militer darat skala besar di wilayah utara Jalur Gaza.

Tangkapan layar video yang direkam Brigade Al Qassam sebelum pasukan Israel disergap di Juhr Al-Dik. (Foto:Dok/Almayadeen)
Baca juga: Omar Sosok Paling Ditakuti Israel, Hacker Palestina Pembobol Iron Dome

Bahkan banyak video yang mendokumentasikan serangan mujahidin, Brigade Al-Qassam menunjukkan kemampuannya untuk menyerang, dengan serangan langsung terhadap ratusan kendaraan militer Israel.

Kendaraan tempur itu termasuk tank Merkava, yang banyak digembar-gemborkan kehebatannya dan bahkan tank terbaik di dunia.

Video lain menunjukkan, tentara Israel ditembak pejuang perlawanan, bahkan diledakkan dengan ranjau yang telah ditanam dengan hati-hati sebagai jebakan maut.

Pertempuran sengit di utara juga melibatkan, selain Brigade Al-Qassam, juga Brigade Al-Quds, cabang militer gerakan Jihad Islam Palestina.

Meski Israel tidak menghitung jumlah korban di Gaza, laporan yang dikeluarkan surat kabar Israel Haaretz pada 28 November lalu, menunjukkan lebih dari 1.000 tentara Israel terluka oleh perlawanan Palestina, dan 202 orang berada dalam kondisi kritis.

Puluhan Tentara Israel Terbunuh

Pada Ahad 02 Desember 2023 saja, Brigade Al-Qassam mengungkapkan puluhan tentara Israel tewas dan terluka dalam pertempuran di utara dan selatan Gaza.

Mereka termasuk lebih dari 60 tentara yang disergap, di dalam satu bangunan di daerah yang dikenal sebagai Juhr Al-Dik, sebelah timur Kota Gaza.

Menurut Al-Qassam, semua tentara Israel yang disergap dalam serangan itu, tewas atau terluka, dan para pejuangnya menembak jatuh tentara yang berusaha melarikan diri dari daerah tersebut.

Laporan serupa juga disampaikan terkait kerugian Israel di Gaza tengah dan selatan, khususnya di wilayah Deir Al-Balah dan Khan Yunis.

Mundur

Menurut ‘sumber utama’ yang tidak disebutkan namanya di Brigade Al-Qassam, operasi darat Israel kini telah berpindah ke selatan, bersamaan dengan ‘operasi manuver terbatas’ di utara.

Sumber tersebut juga menyampaikan, penarikan militer dari utara, diperkirakan mencapai 70 persen dari seluruh pasukan Israel, dimulai selama gencatan senjata kemanusiaan sementara, yang berakhir pada hari Jumat 01 Desember 2023.

Penarikan mundur ini dipercepat dalam dua hari terakhir, menurut sumber tersebut, di tengah pukulan keras perlawanan Palestina.

Serangan tersebut meliputi penghancuran beberapa tank militer Israel, buldoser militer, dan beberapa kendaraa pengangkut personel, Namer di wilayah Beith Lahia dan Beit Hanoun dalam 24 jam terakhir.

Serangan ini dilakukan dengan menggunakan peluru Yassin-105, peluru TBG, peluru Tandem, peluru mortir dan alat peledak. Di selatan, cabang Al-Qassam Khan Yunis, yang dianggap sebagai salah satu unit Qassam terkuat, telah mengumumkan beberapa operasi, membunuh dan melukai sejumlah tentara Israel yang nekat maju.

Strategi militer Israel saat ini tampaknya berfokus pada pembagian Jalur Gaza, menjadi tiga wilayah utara, tengah, dan selatan.

Baca juga: Israel Pusing Hentikan Operasi Hamas, Sampai Ingin Banjiri Terowongan Pakai Air Laut