Antisipasi Puncak Musim Hujan, BPBD Riau Minta Kabupaten/Kota Siaga Banjir

Antisipasi Puncak Musim Hujan, BPBD Riau Minta Kabupaten/Kota Siaga Banjir
Ilustrasi - Petugas membawa makanan bantuan pemerintah untuk korban banjir menggunakan perahu karet di Kelurahan Bukit Datuk Dumai, Riau, Sabtu (30/10/2021). Foto: Antara

Pekanbaru – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau meminta BPBD Kabupaten/Kota di wilayah itu untuk bersiaga banjir menghadapi puncak musim hujan terjadi pada November ini.

“Dengan mengetahui kondisi puncak hujan tersebut, kami minta BPBD Kabupaten/Kota untuk bersiaga di wilayah masing-masing,” kata Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Jim Ghofur di Pekanbaru, Jumat (5/11).

Baca juga: Warga Terdampak Banjir Pemotongan Lahan Minta Pusat KUD Riau Bertanggung Jawab

Menurutnya, siap siaga itu berarti mempersiapkan segera peralatan dan personil dan juga berkoordinasi dengan instansi terkait di wilayah masing-masing seperti Dinas Sosial dan Basarnas.

Dia mengatakan BPBD di Provinsi ini lebih kepada penguatan tim di kabupaten/kota dengan bantuan logistik apabila perlu penambahan peralatan seperti perahu dan tenda.

Jim melanjutkan, banjir tidak dapat dicegah karena merupakan bencana alam. Namun risiko korban jiwa dan harta dapat dikurangi, salah satunya dengan penguatan kapasitas masyarakat.

“Saat kondisi normal sebelum potensi bencana, kita sudah memberikan pengetahuan bagaimana cara menghadapi bencana banjir, bagaimana pengurangan risiko banjir. Jadi masyarakat yang daerahnya rentan banjir sudah bisa mempersiapkan diri,” ucapnya.

Masyarakat yang berada di wilayah rentan banjir juga diminta memperhatikan informasi dari BMKG jikalau air sudah mulai naik.

“Harta yang memang penting seperti dokumen-dokumen surat tanah, akta kelahiran, ijazah dan sebagainya harus disimpan di tempat yang lebih aman. Untuk korban jiwa apabila di rumah tersebut ada orang sakit, ibu hamil dan balita harus lebih diutamakan keselamatannya. Apabila ada peringatan awal, mereka lebih dulu dievakuasi,” pesan Jim.

Menanggapi banjir di sepanjang Sungai Sail, dia menganggap daerah tersebut harusnya tidak ada pembangunan karena terletak di bibir sungai dan tanahnya lebih rendah dari permukaan sungai.

“Itu memang daerah yang sangat rentan terkena banjir. Prinsip air kan mencari tempat yang lebih rendah. Itu risiko yang terjadi di daerah tersebut. Harusnya mereka tau akan terjadi banjir apabila terdapat peningkatan curah hujan.

Jim juga meminta masyarakat yang tinggal di daerah tersebut untuk lebih waspada saat bulan November – Desember. BPBD Pekanbaru juga harus mengimbau bahwa saat terjadi banjir yang diutamakan adalah keselamatan jiwa.

Jim juga mengatakan banjir bukan hanya disebabkan faktor alam, tapi juga karena manusia. Penataan tata ruang yang harusnya tidak boleh dibangun dan menumpuknya sampah menyebabkan drainase tersumbat dan terjadinya banjir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *