JAKARTA – Presiden Rusia, Vladimir Putin akan menyetujui usulan Amerika Serikat (AS) terkait gencatan senjata perang dengan Ukraina.
Terkait usulan AS tersebut, Putin menegaskan bahwa ada beberapa syarat yang diajukannya sebelum menyetujui kesepakan itu.
Vladimir Putin menegaskan, Moskow siap menerima usulan AS soal gencatan senjata dengan Ukraina.
Dia pun mengapresiasi perhatian yang diberikan Presiden AS Donald Trump dalam mencari solusi atas konflik ini.
Pernyataan itu disampaikan dalam konferensi pers bersama Presiden Belarus Alexander Lukashenko di Moskow pada Kamis 13 Maret 2025.
Dalam pernyataannya, Putin menyampaikan bahwa Rusia mendukung solusi damai untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung sejak Februari 2022.
Namun, ia menyoroti perlunya diskusi lebih lanjut dengan pihak AS sebelum kesepakatan final bisa dicapai.
Berikut adalah syarat yang diajukan Putin sebelum menyetujui gencatan senjata dengan Ukraina:
1. Gencatan senjata harus mengarah ke perdamaian jangka panjang
Putin menekankan bahwa penghentian permusuhan harus menghasilkan stabilitas permanen, bukan sekadar jeda sementara sebelum konflik kembali pecah.
Ia menganggap penting untuk mengatasi faktor-faktor yang menyebabkan perang agar solusi yang diambil benar-benar menyelesaikan masalah mendasar.
2. Pembicaraan langsung dengan Amerika Serikat
Putin menyatakan, perlunya diskusi dengan AS secara lebih mendalam terkait implementasi gencatan senjata. Ia juga mengindikasikan kemungkinan menghubungi Presiden Trump untuk membahas rincian lebih lanjut.
3. Pengawasan ketat terhadap implementasi gencatan senjata
Menurut Putin, mengawasi pelaksanaan gencatan senjata akan menjadi tantangan besar karena panjangnya perbatasan antara Rusia dan Ukraina.
Rusia ingin memastikan bahwa pihak Ukraina benar-benar mematuhi kesepakatan dan tidak menyalahgunakan momen gencatan senjata untuk memperkuat posisi militernya.
4. Dukungan untuk gencatan senjata 30 hari yang diajukan Ukraina
Putin menilai bahwa gencatan senjata selama 30 hari yang disetujui Ukraina dalam pertemuan di Jeddah, Arab Saudi, bisa menjadi langkah awal.
Pertemuan ini melibatkan delegasi pemerintah Ukraina, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, dan perwakilan lainnya.
5. Evaluasi situasi di lapangan
Putin menyatakan bahwa keputusan Rusia untuk mengambil langkah lebih lanjut akan bergantung pada perkembangan situasi di lapangan.
Ia mengindikasikan bahwa Rusia tidak akan menerima kesepakatan yang merugikan kepentingan strategisnya.