Uni Eropa kepada Zelenskiy: Memasok Peluru Artileri untuk Ukraina Tidak Gratis

Komisioner Uni Eropa Thierry Breton (kiri) dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy. (Foto:Dok/Le Monde/Mil.in.ua/AFP/grafis_Barino Ulasan)

BRUSSELS – Komisioner Uni Eropa (UE) untuk pasar internasional, Thierry Breton menegaskan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dengan menyebutkan memasok 1 juta peluru artileri tidak gratis.

Breton mengatakan itu sebagai respon keluhan Zelenskiy sebelumnya, yang menyebutkan UE gagal untuk memenuhi janjinya kepada Kyiv.

Peluru Artileri tersebut dibutuhkan Kyiv untuk melawan invasi Moskow yang kini sudah memasuki tahun ketiga.

Zelensky sebelumnya mengeluh UE sudah gagal memenuhi janji untuk memasok 520.000 peluru artileri yang ditargetkan bulam Maret ini.

“Dari sejuta peluru artileri yang dijanjikan Uni Eropa kepada kami, sayangnya hanya 30 persen yang datang bukan 50 persen,” kata Zelenskiy dikutip dari RT.

Menanggapi pernyataan itu, Senin 04 Maret 2024 kepada French Info, Breton menepis komentar Zelenskiy dengan mengatakan Anda ‘Salah’.

Angka-angka yang dikutip oleh Zelensky tidak sesuai dengan kenyataan, katanya, seraya menambahkan bahwa Kiev mengharapkan semua peluru yang dijanjikan akan ‘disumbangkan’, namun hal itu tidak pernah terjadi.

“Saya berkata ‘menyediakan’ dan bukan ‘memberi secara gratis’,” kata Breton kepada France Info soal janji bantuan itu yang dibuat tahun 2023 lalu di Brussels.

Breton mengatakan bloknya memperkirakan Ukraina akan membayar setidaknya sebagian dari pasokan tersebut.

Dia menyampaikan, UE mengembangkan rencana yang mencakup tiga jalan utama bagi Kiev, untuk menerima peluru artileri.

Pertama, kata Breton, memang melibatkan sumbangan dan UE telah memberikan 300.000 butir peluru secara gratis kepada Ukraina.

Breton menambahkan, bahwa pada bulan Maret jumlah tersebut akan bertambah menjadi 550.000 butir. Kemudian jalur kedua, mengharuskan pemerintah Ukraina membeli amunisi langsung dari perusahaan pertahanan UE.

“Kiev telah membeli sekitar 350.000 peluru artileri dari produsen sejak janji tersebut dibuat,” ungkap Breton.

Bersama dengan sumbangan dari UE, kata dia, pembelian ini akan menjadikan jumlah total peluru yang akan dipasok oleh UE tersebut ke Ukraina akhir Maret menjadi sekitar 900.000 butir peluru artileri.

“Jika mereka masih menginginkan lebih, Kyiv dapat terus membeli langsung dari industri kami,” sebut Breton.

Dia juga menyebutkan, UE telah memberikan bantuan keuangan kepada pemerintah Ukraina sebesar €1,5 miliar ($1,63 miliar) per bulan yang berarti mereka mampu membeli amunisi sendiri.

Bagian ketiga dari rencana tersebut, mencakup sumbangan bilateral dari masing-masing negara anggota UE, yang belum dipublikasikan. Sebagai hasil dari semua upaya tersebut, UE sudah berhasil mencapai targetnya.