Bukannya Melayani Masyarakat, Kapal Puskel Sedanau Malah Dipakai untuk Rekreasi

Puskesmas Segeram
Kapal cepat Puskesmas Keliling (Puskel) perairan, milik Puskesmas Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) saat kembali ke Sedanau setelah menghadiri resepsi pernikahan di Segeram dan rekreasi di Pulau Jalik.(Foto:Istimewa)

Natuna – Warga Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) soroti tenaga kesehatan (Nakes) Puskesmas Sedanau gunakan fasilitas pelayanan masyarakat untuk rekreasi.

Fasilitas yang dimaksud adalah, kapal yang difungsikan sebagai Puskesmas Keliling.

Diketahui, kapal tersebut awalnya dipakai oleh rombongan nakes Puskesmas Sedanau untuk menghadiri acara resepsi pernikahan seorang bidan di Pulau Segeram.

Setelah menghadiri resepsi, rombongan nakes pergi ke Pulau Jalik untuk berekreasi, Ahad (26/12).

Hal itu diketahui warga Sedanau, ketika melihat beberapa dokumen foto yang tersebar di aplikasi WhatsApp.

Dari hal itulah yang menjadi kekesalan warga Sedanau.

Sebelumnya, permasalahan terkait kapal Puskel tersebut, jika warga yang menggunakan untuk kepentingan rujuk berobat ke RSUD Ranai harus merogoh kocek Rp1,5 juta untuk sekali jalan.

Dengan alasan, tidak adanya anggaran sehingga operasional harus ditanggung masyarakat.

Baca juga: Keluarga Pasien Keluhkan Biaya Speedboat Puskesmas Rp1,5 Juta

Namun yang menjadi pertanyaan masyarakat, mengapa pemerintah tidak menganggarkan untuk operasional kapal Puskel.

Lalu, hal lain yang menjadi pertanyaan mengapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Natuna tidak memperjuangkan itu.

Diketahui, kapal Puskel tersebut merupakan bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Kepri untuk melayani kebutuhan kesehatan masyarakat.

Azuan, seorang warga Sedanau mengaku kecewa setelah mengetahui kapal Puskel tersebut digunakan rombongan nakes bukan untuk urusan pekerjaan.

“Kita sebagai masyarakat sangat kecewa melihat kapal Puskel yang digunakan tidak sesuai peruntukannya,” ujar Azuan saat dihubungi ulasan.co, Senin (27/12).

Menurutnya, transportasi laut untuk dinas tersebut seharusnya digunakan untuk keperluan operasional yang menyangkut kepada pekerjaan bukan untuk misi kepentingan pribadi atau kelompok.

“Kita mohon untuk dinas terkait untuk segera menindak kejadian ini, dan yang kita ketahui mereka pergi meghadiri pernikahan salah satu bidan di Segeram, (Satu Kecamatan beda Pulau),” ujarnya.

Usai mengahadiri acara pernikahan tersebut lanjut Azuan, para oknum nakes tersebut pergi ke pulau untuk berekreasi.

“Mereka pergi ke Pulau Jalik,” tambah dia.

Sementara itu, Kepala Puskemas Sedanau dr. Wan Ari dikonfirmasi mengenai hal itu membenarkan hal tersebut.

Baca juga: Bakamla RI Tangkap Kapal Pencuri Ikan Berbendera  Vietnam di Laut Natuna Utara

Wan Ari menjelaskan, ia bersama sejumlah rekannya menghadiri pesta pernikahan salah satu bidan yang bertugas disalah satu Puskesmas Pembantu (Pustu) Puskemas Sedanau di Segeram.

“Ia kita gunakan Puskel,” ucap Dr. Ari saat dihubungi lewat telepon.

Ia juga menjelaskan, biaya operasional penggunaan Puskel tersebut tidak dibebankan ke anggaran Puskesmas.

“Kita pakai Puskel bayar. Kita mengumpulkan uang masing-masing Rp75 ribu satu orang,” urainya.

Terkait penggunaan Puskel yang tidak sesuai peruntukannya, lanjut dr. Ari, ia bersama 20 nakes terang-terangan mengakui bahwa rekreasi itu hanya untuk melepas lelah setelah bekerja selama satu minggu full.

“Kita capek juga bekerja sampai hari Sabtu, kita butuh refresing, sekalian menghadiri pernikahan pegawai puskesmas,” ujarnya

Terkait tindakan yang mereka lakukan, Dr. Ari mengatakan, semua diserahkannya kepada publik ia bersama rekannya siap menanggung resikonya.

“Kita tidak ada pemberitahuan kepada dinas. Ini inisiatif dari kawan-kawan,” terang dr Wan Ari.

Ia menegaskan, tidak semua pegawai Puskesmas yang pergi menghadiri acara pernikahan tersebut, beberapa orang tetap tinggal di Puskesmas untuk melayani pasien atau warga yang ingin berobat.

“Kalau ada hal yang darurat kita sudah siapkan petugas, karena ada dua orang yang siaga di Puskesmas,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *