Danpuspenerbal Ungkap Kronologi Jatuhnya Bonanza G-36 di Perairan Madura

Pesawat latih TNI AL Bonanza G-36 saat takeoff. (Foto:Instagram/@neptuneflight)

JAKARTA – Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Danpuspenerbal) Laksamana Muda TNI Dwika Tjahja Setiawan mengatakan, peristiwa jatuhnya pesawat Bonanza G-36 TNI AL di perairan Madura, Jawa Timur terjadi Rabu (7/9) pukul 9.30 WIB.

“Kejadian tepatnya di selat Madura, sebelah timur Gresik. Pesawat tersebut kemungkinan mengalami gangguan. Kemudian jatuh ke laut dan tenggelam,” tutur Dwika dalam konferensi pers di Markas Besar TNI AL di Jakarta.

Pesawat Bonanza G-36 lepas landas dari Bandara Juanda di Surabaya sekitar pukul pada 08.45 WIB. Diterbangkan Pilot Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady dan Copil Letda Laut (P) Dendy Kresna Bhakti.

“Kemungkinan penyebab kecelakaan pesawat itu masih kita dalami. Karena kita akan menurunkan tim investigasi setelah pesawat itu bisa ditemukan,” tutur Dwika, yang diansir dari cnnindonesia.

Baca juga: Pesawat Latih Beechcraft Bonanza G-36 TNI AL Jatuh di Selat Madura

Mantan Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IV Tanjungpinang, Kepulauan Riau itu menuturkan, Puspenerbal saat ini masih terus melakukan pencarian terhadap rangka pesawat dan penerbang.

Untuk mencari Bonanza G-36 yang jatuh tersebut, pihaknya mengerahkan 7 KRI, 1 pesawat udara CN235, 2 helikopter, 2 KAL, 2 Tim Kopaska hingga 2 Tim Penyelam.

Informasi terbaru disampaikannya, tim evakuasi yang berada di lapangan telah melaporkan temuan titik diduga rangka pesawat. Temuan itu menampilkan siluet berbentuk rangka pesawat yang terpancar dari sonar.

Siluet yang diduga rangka Bonanza G-36 tersebut, lanjut Dwika, masih terlihat pada kedalaman 10-15 meter. Proses kemudian dilanjutkan dengan menerjunkan tim penyelam untuk memastikan apakah merupakan rangka pesawat yang jatuh.