Kupang – Gempa susulan yang terjadi di Laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) tercatat oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebanyak 267 kali gempa.
Gempa susulan itu akibat dari gempa magnitudo 7,4 di Laut Flores, Nusa Tenggara Timur, Selasa (14/12).
“Gempa susulan ini berlangsung sejak Selasa (14/12) kemarin, sejak gempa utama magnitudo 7,4 hingga Rabu (15/12) pukul 08.00 WITA,” kata Kepala Stasiun Geofisika Kupang Margiono dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu (15/12).
Ia mengatakan, hal itu berkaitan dengan peristiwa gempa bumi susulan yang terjadi setelah gempa bermagnitudo 7,4 di Laut Flores, sekitar 112 kilometer arah barat laut Larantuka, Kabupaten Flores Timur, pada Selasa (14/12) pukul 11.20 WITA.
Baca juga: Peringatan Dini Tsunami Berakhir, Warga Flores Diminta Tetap Waspada
Gempa bumi tersebut oleh BMKG dinyatakan berpotensi tsunami, namun tidak terjadi hingga peringatan dini tsunami berakhir pada pukul 13.24 WITA.
Ia menjelaskan, dari 267 kali gempa susulan tersebut hanya dua kali gempa yang dirasakan getarannya.
Rata-rata kekuatan gempa bumi susulan tersebut di bawah magnitudo 4.
Margiono mengimbau warga di NTT, agar tetap waspada untuk mengantisipasi dampak gempa bumi dengan kekuatan lebih besar yang bisa memicu tsunami.
Jika ada daerah yang berada pada status awas tsunami, kata dia pemerintah daerah setempat perlu segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi menyeluruh.
“Kami berharap masyarakat selalu siaga, sehingga ketika ada gempa yang besar maka dampaknya bisa diminimalisir,” katanya.