JAKARTA – Indonesia melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI dikabarkan berminat mengakuisisi pesawat tempur Dassault Mirage 2000-5 bekas pakai Angkatan Udara Qatar.
Sebelumnya, Qatar resmi memensiunkan armada jet tempur Mirage 2000-5 pada November tahun 2021 sebanyak satu lusin atau satu skadron dan menggantikannya dengan yang lebih canggih yakni 36 unit Dassault Rafale.
Mirage 2000-5 yang dibeli Qatar itu, terdiri dari 9 unit varian kursi tunggal dan tiga varian kursi tandem. Pesawat tersebut pertama kali dikirimkan pabrikan Dassault Prancis pada 1997.
Kepastian untuk pengadaan jet tempur Mirage 2000-5 untuk TNI AU ini, belum ada keputusan final dari Kemhan RI. Apakah pengadaan ini skema hibah atau beli termasuk anggarannya.
Kembali ke tahun 2009 tepatnya Maret, Indonesia kala itu menolak hibah satu skadron jet tempur Mirage 2000-5 dari Qatar. Kala itu, Menteri Pertahanan RI dijabat oleh Juwono Sudarsono.
Alasan Juwono Sudarsono kala itu yang menolak tawaran Qatar, lantaran anggaran yang tersedia untuk perawatan sangat minim. Menurutnya, hibahnya tidak ada masalah.
Baca juga: Militer Rusia-Iran Makin Mesra, Israel Cemas
“Hibahnya sih oke, tapi pemeliharaannya itu mahal,” kata Juwono di kantornya, Departemen Pertahanan Jakarta kepada Koran Tempo (20 Maret 2009).
Tawaran hibah saat tersebut, kala itu disampaikan secara lisan oleh Duta Besar RI di Qatar, Rozy Munir.
Sudah 13 tahun berlalu, kini dikabarkan Indonesia kembali tertarik untuk mengakuisisi jet tempur generasi ke-4 buatan Dassault Perancis ini.
“Awalnya dipertimbangkan untuk misi pelatihan di Perancis, kemudian dijanjikan ke Bulgaria. Namun selusin Mirage 2000-5 eks AU Qatar tersebut akan terbang ke Jakarta,” sebut situs intelligenceonline (20/10/2022).
Qatar saat itu memesan selusin Dassault Mirage 2000-5 pada tahun 1994. Jet tempur bersayap delta ini dibeli untuk menggantikan peran armada Mirage F1EDA.
Baca juga: Intelijen Inggris Cari Mantan Pilot Tempur RAF yang Latih Pilot China