Inggris Siapkan 1.000 Tentara Antisipasi Krisis Ukraina

Inggris Siapkan 1.000 Tentara Antisipasi Krisis Ukraina
Arsip - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (kiri) dan Sekjen NATO Jens Stoltenberg melakukan pertemuan di Downing Street di London, Inggris, Selasa (2/6/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Henry Nicholls/nz/cfo

London – Inggris mulai menyiapkan 1.000 tentara untuk mendukung kepada Ukraina jika terjadi krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh agresi Rusia.

Perintah itu dikeluarkan menjelang kunjungan Perdana Menteri Boris Johnson untuk menemui para pemimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Polandia pada Kamis (10/02).

Johnson akan pergi ke Brussels dan Warsawa untuk menekankan perlunya berpegang teguh pada prinsip-prinsip NATO, dan membahas cara-cara agar Inggris dapat memberikan dukungan militer. Sementara Rusia menempatkan pasukannya di dekat perbatasan Ukraina.

Baca juga: Amerika Pilih Opsi Diplomatik Selesaikan Krisis Ukraina-Rusia

Lawatan Johnson itu adalah salah satu di antara serangkaian diplomasi internasional.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin awal pekan ini dan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris akan mengadakan pertemuan langsung dengan sekutu dan mitra AS di Konferensi Keamanan Munich minggu depan.

Menteri luar negeri serta menteri pertahanan Inggris juga akan berada di Moskow minggu ini untuk melakukan pembicaraan dengan rekan-rekan mereka.

“Inggris tetap teguh dalam komitmen kami terhadap keamanan Eropa,” kata Johnson dalam sebuah pernyataan.
“Sebagai aliansi kami harus menarik garis di tengah salju dan menjelaskan bahwa ada prinsip yang tidak akan kami kompromikan,” tambahnya.

Baca juga: Jerman Belum Menanggapi Ukraina Perihal Bantuan Senjata

Inggris mengatakan pada Senin (07/02) pihaknya akan mengirim 350 tentara lagi ke Polandia, setelah mengirim 100 tentara tahun lalu untuk membantu krisis migran di perbatasan Polandia dengan Belarus.

Kantor Johnson, Rabu (09/02), mengulang peringatan bahwa serangan militer lebih lanjut ke Ukraina oleh Rusia kemungkinan akan menyebabkan pengungsian orang secara besar-besaran di perbatasan Eropa.

Keadaan itu dikhawatirkan bisa berdampak pada negara-negara seperti Polandia dan Lithuania. Pada 2014, Rusia mencaplok Semenanjung Krime dari Ukraina.

Kantor Johnson mengatakan bahwa perdana menteri juga akan membahas dengan Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengenai tawaran Inggris untuk meningkatkan pertahanan aliansi.

Agenda pembahasan termasuk penggandaan pasukan di Estonia, menyiagakan lebih banyak jet RAF di Eropa selatan, dan pengerahan baik kapal patroli Trent maupun kapal perusak Type 45 ke Mediterania Timur.