Ini Loh, Prediksi IDI Soal Puncak Omicron di Indonesia

Thailand dan Sri Lanka Larang Pelancong Sejumlah Negara Afrika
Ilustrasi - Jarum suntik medis dan botol terlihat di depan teks Omicron (B.1.1.529): SARS-CoV-2 di latar belakang. (ANTARA/Pavlo Gonchar / SOPA Images via Reuters/Sipa USA/pri.

Jakarta – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memprediksi puncak penyebaran COVID-19 varian Omicron di Indonesia akan terjadi 4-8 pekan ke depan atau sekitar Februari-Maret 2022.

Prediksi ini disampaikan Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban.

Zubairi menyebutkan, prediksi ini muncul berkaca dari pengalaman negara lain seperti Inggris dan Afrika Selatan yang sudah melalui fase puncak penyebaran Omicron di wilayah masing-masing.

“Perhitungan saja empat minggu paling lama 8 minggu akan tinggi banget di Indonesia,” kata Zubairi dikutip dari CNBC Indonesia, Sabtu (22/1).

Baca juga: Tarik Rem Wisman ke Indonesia, Habis Varian Delta Muncul Omicron

Untuk itu, Zubairi berharap Indonesia bisa mengendalikan varian terbaru COVID-19 ini. Harapan dimiliki karena Zubairi melihat Indonesia punya pengalaman bagus saat berhasil menurunkan positivity rate dari 44 persen pada Juli-Agustus 2021 menjadi kurang dari 1 persen di Oktober.

Pada cuitannya di akun Twitter pribadi pada Rabu (19/1) lalu, Zubairi menyebut positivity rate Indonesia kini sudah di angka 3,1 persen. Sementara tingkat positivity rate di DKI Jakarta naik ke angka 3,6 persen.

“Sebetulnya Jakarta selalu lebih rendah positivity rate-nya dibanding provinsi lain. Namun, saat ini tak bisa dihindari akan jadi paling tinggi–notabene merupakan gerbang masuk. Saya yakin, kalau segala upayanya seperti 2021, Jakarta bisa menekan positivity rate-nya lagi,” tulis Zubairi di akun twitternya, Kamis (20/1).

Baca juga: “Travel Bubble” Versus “Travel” Omicron

Menurut Zubairi, kenaikan kasus Omicron di Indonesia khususnya Jakarta terjadi akibat impordari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).Hal inimenyebabkan tingkat okupansi pusatkarantina Wisma Atlet menjadi sangat tinggi.

Kondisi lainbisa terjadi apabila transmisi lokal mengambil alihpenyebaran Omicron di Indonesia. Zubairi mengatakan hal itu dapat membuat penularanvarian inimeluas ke daerah-daerah lain.

“Saya khawatirkan 3-4 minggu transmisi lokal mengambil alih mayoritas kasus, penularan merebak luas ke wilayah lain,” pungkasnya.