Jelang MotoGP Sirkuit Buddh India, Pembalap Dibebani Pajak Penghasilan

Beberapa pembalap sudah tiba di India tepatnya di Sirkuit Buddh, Kamis (21/09/2023). (Foto:Doc/MotoGP)

JAKARTA – MotoGP seri Sirkuit Buddh India banyak menuai kritik, mulai visa yang mahal hingga pembalap yang tampil juga dikenakan pajak mulai dari 1,04 persen hingga 20 persen.

Khusus pajak pembalap, Pemerintah India menerapkan besaran pajak berbeda-beda. Besaran pajak yang dikenakan berdasarkan nilai kontrak resmi pembalap dengan tim mereka masing-masing.

Seperti halnya pembalap Tim Repsol Honda, Marc Marquez yang dikontrak oleh Honda Racing Corporation (HRC) senilai kurang lebih 18 jura Euro, maka bisa terkena pajak hingga 3,6 juta euro setara Rp58,9 miliar.

“Jika pembalap seperti Marc Marquez mendapat penghasilan 15 hingga 18 juta euro di Honda, sekitar 3 hingga 3,6 juta euro harus diberikan untuk bisa tampil di Grand Prix,” tulis Speedweek.

Selain Marquez seperti Fabio Quartararo, Joan Mir, atau Francesco Bagnaia yang memiliki pendapatan tahunan di atas 5 juta euro bakal kena pajak sekitar 1,04 juta Euro yang senilai Rp17 miliar.

Dilansir dari Speedweek pajak dibebani kepada pembalap ditanggung oleh pabrikan masing-masing seperti Honda, Yamaha, Ducati, Aprilia, dan KTM.

Baca juga: Morbidelli Pacu Ducati GP24 di Musim Depan, Resmi Merapat ke Pramac Racing

Seperti pabrikan Ducati Corse contohnya, yang membayar pajak untuk Bagnaia, Michele Pirro, Johann Zarco, dan Jorge Martin dengan cara transfer, Rabu (20/9). Guna membayar pajak tersebut, pabrikan harus memotong gaji tahunan para rider.

Sementara tim-tim seperti GasGas Tech3, LCR Honda, atau Prima Pramac Racing tak pusing dengan biaya tambahan untuk balapan di Sirkuit Buddh India, karena para pembalap terikat kontrak dengan pabrik.

Untuk kelas Moto2 dan Moto3 yang mendapat kompensasi dari Dorna dan IRTA (Asosiasi tim balap MotoGP) untuk setiap penampilan di ajang balap grand prix, tidak perlu membayar pajak. Hal itu sudah disepakati Dorna dan pihak berwenang.

Kemudian pihak Otoritas pajak India telah menerbitkan sertifikat pajak yang sudah dibayarkan, yang kemudian dapat diklaim kembali atau dipotong dari pengembalian pajak di negara tempat mereka tinggal.

Jumlah pajak yang lebih dari 20 persen di Bharat melebihi pajak pendapatan di Andorra, yang merupakan negara tempat banyak pembalap MotoGP tinggal.

Di Andorra, para pembalap seperti Aleix Espargaro, Alex Rins, Augusto Fernandez, Brad Binder, Fabio Quartararo, Jack Miller, Joan Mir, Maverick Vinales, dan Pol Espargaro hanya berkewajiban membayar 10 persen pajak penghasilan.