Lindungi Anak-anak, Google Atur Lagi Kebijakan Iklan

google
A sign is pictured outside a Google office near the company's headquarters in Mountain View, California, U.S., May 8, 2019. (REUTERS/Reuters Staff

Jakarta – Untuk melindungi anak-anak dari tampilan iklan yang kurang tepat, pihak Google akan meningkatkan pengawasan untuk kebijakan iklan.

Peningkatan pengawasan itu, usai ditemukannya beberapa iklan kurang tepat seperti iklan minuman keras hingga investasi risiko tinggi yang seharusnya diblokir.

Langkah itu akan diterapkan Google di Inggris, degan mengikuti aturan baru dari otoritas setempat sejak September 2021 yang mengharuskan perusahaan teknologi harus melindungi anak- anak.

Tujuannya agar tidak menjadi sasaran pelacakan secara daring, termasuk menjadi target pelacakan algoritma iklan.

Dikutip dari Reuters, Jumat (21/01), Google mulai memodifikasi pengaturan di layanannya yang ada di Eropa untuk para pengguna di bawah 18 tahun.

Secara khusus, raksasa teknologi itu mulai menggunakan alat otomatis untuk menghentikan iklan dengan kategori seperti konten mengandung alkohol hingga perjudian.

Sehingga hasil itu tidak ditampilkan pada orang-orang yang tidak masuk ke akun Google, atau dikonfirmasi setidaknya berusia 18 tahun.

Tentunya hal itu tidaklah mudah, bahkan menjadi tantangan yang cukup sulit bagi Google untuk bisa melakukan pengawasan mengingat layanan mereka sangatlah luas.

Dalam forum- forum daring beberapa penjual barang online yang berasal dari kelas kecil, mengaku kesulitan dengan kondisi itu.

Karena ada sebagian dari mereka yang berasal dari industri besar, masih bisa memanfaatkan iklan di Google sementara yang lainnya mengalami pemblokiran.

Beberapa temuan yang luput dari pengawasan Google terkait aturan di Inggris itu di antaranya seperti iklan vodka, iklan obat kolesterol, bahkan iklan alat bantu seks.

“Iklan yang dipermasalahkan diberi label yang salah dan dalam hal ini seharusnya dibatasi penayangannya. Kami segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini,” ujar juru bicara Google.

Meski demikian ia menolak membeberkan lebih rinci langkah baru untuk mengatasi masalah tersebut.

Adapun aturan perlindungan anak di ruang digital yang dilakukan disiapkan Pemerintah Inggris termasuk membatasi perusahaan teknologi mengumpulkan data dan lokasi pengguna.

Kantor Komisaris Informasi Inggris mengatakan pada November bahwa pihaknya telah menghubungi Google, Apple Inc dan perusahaan lain di media sosial, streaming, dan gim untuk meninjau kesesuaian mereka dengan aturan tersebut.