Mahasiswa Harus Berikan Edukasi Dampak Pergaulan Bebas kepada Remaja

Mahasiswa Harus Berikan Edukasi Dampak Pergaulan Bebas kepada Remaja
Mahdiatha Raifanto (Foto: Dok Pribadi)

Penulis Mahdiatha Raifanto
Mahasiswa Pendidikan Biologi, UMRAH

Di era 4.0 (four point zero) ini merupakan zaman pesatnya perkembangan dibidang ilmu pengetahuan, politik, dan teknologi dan juga pesatnya tumbuh pergaulan bebas di lingkungan remaja.

Sebagai kaum milenial harus pandai memilih yang baik dan buruknya dampak dari era saat ini. Banyak sekali di lingkungan sekitar anak-anak yang terjerumus dalam pergaulan bebas.

Keikutsertaan mahasiswa dalam mengambil tindakan pencegahan pengaruh pergaulan bebas sangatlah penting, mengapa demikian, karena setiap mahasiswa pasti sudah terbekali pengetahuan dan wawasan tentang apa saja dampak dan pengaruh dari pergaulan bebas ini.

Perilaku pergaulan bebas ini sering terjadi pada anak remaja dan orang dewasa,akan tetapi tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada anak anak.dampak dari pergaulan bebas bagi remaja bisa putus sekolah,hamil diluar nikah,menurunnya presetasi bahkan bisa berurusan dengan hukum negara.

Pergaulan bebas terjadi karena adanya perubahan gaya hidup dikalangan remaja contohnya dari segi pakaian,sopan santun,dan tata krama. Contoh lainnya di zaman sekarang untuk mendapatkan kontak seseorang yang diinginkan sangat mudah, hanya cukup tau mamanya sudah bisa mendapatkan akun medsosnya.

Beberapa langkah atau cara mengatasi yang bisa diambil oleh mahasiswa dalam mencegah upaya pengaruh pergaulan bebas yaitu memberikan pengetahuan agama kepada remaja. Terkait buruknya dampak dari pergaulan bebas dan supaya bisa membentuk karakter yang positif.

Bisa saja remaja yang terjerumus dalam pergaulan bebas ini tidak tahu akan pengetahuan agama, selain itu berikan motivasi kepada mereka apa dampak yang diterima oleh keluarga dikucilkan diasingkn hingga dimusuhi.

Selanjutnya mahasiswa mengadakan event atau webinar tentang pencegahan pergaulan bebas dan berikan edukasi seperti pengaruh minuman keras dan obat terlarang pada tubuh. Hal ini sangat penting karena para anak remaja pastinya akan takut jika tubuhnya rusak.

Tiidak lupa juga mengenalkan kepada anak remaja tentang hukum yang harus diterima jika menggunakannya. Selanjutnya, memberikan edukasi seks bebas informasi yang berkaitan dengan seksualitas seharusnya didapatkan anak sejak dini, tentu saja disesuaikan dengan bahasa yang cocok dengan usia anak.
Dengan demikian mereka juga bisa tahu bahaya dan akibat dari pergaulan bebas. Untuk menghindari pergaulan bebas memang tidak bisa dilakukan hanya dari satu sisi saja, atau dilakukan sendiri oleh anak tanpa dukungan dari orang tua dan lingkungannya. Melainkan diperlukan kepribadian yang kuat yang terbentuk sejak anak masih berusia dini agar ia dapat menentukan sendiri hal yang baik dan buruk.

Salah satu penyebab pergaulan bebas adalah lemahnya kontrol diri. Orang yang kontrol dirinya lemah biasanya tidak dapat membedakan perilaku yang baik dan buruk. Ini membuat anak dan remaja berpotensi melakukan tindakan melanggar norma atau perilaku buruk. Bahkan meskipun anak sudah dapat membedakan dua tingkah laku tersebut, mereka tetap bisa melanggarnya ketika mereka tidak dapat mengembangkan kontrol diri dengan baik.

Nilai-nilai yang perlu ditanamkan dalam diri antara lain pendidikan agama, moral, dan etika dalam keluarga, orang tua dan masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai tersebut sangat diperlukan agar mudah diserap oleh remaja.
Pendidikan hendaknya tidak hanya mengajarkan kemampuan intelektual, tetapi juga mengembangkan kemampuan emosional agar dapat melatih kepercayaan diri dan mengambil keputusan yang tepat. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *