LINGGA – Masyarakat Desa Limbung di Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) diberi pemahaman tentang Partisipatif Pemilu Sehat, Jumat (04/08).
Sosialisasi tentang ‘Partisipatif Pemilu Sehat’ tersebut diadakan mahasiswa/i Kelompok 6 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Raja Haji Tanjungpinang, Kepri.
Kegiatan sosialisasi turut dihadiri Pemerintah Desa (Pemdes) Limbung , RT/RW se-dusun satu, RT/RW se-dusun dua dan Kadus dusun 1 dan dusun 2 , Tokoh Pemuda Dusun 1 dan Dusun 2 , Tokoh Agama.
Sementara, Ketua Panwas Kecamatan Lingga Utara dalam hal ini sebagai pemateri sosialisasi ‘Partisipatif Masyarakat dalam Pemilu Bersih’.
Ketua Kelompok 6 KKN STISIPOL-RH Desa Limbung, Andi Muhammad Riski Maulana mengatakan, bahwa pemilu serentak akan berlangsung 14 Februari 2024 mendatang.
Andi sapaannya berharap, dalam sosialisasi yang dilaksanakan kelompoknya ini bisa menjadikan pemilu di Desa Limbung bersih dan terbebas dari politik uang.
Pada pelaksanaan pemilu nantinya, Desa limbung sendiri mempunyai TPS 14 titik. Partisipasi masyarakat Desa Limbung dalam pemilu cukup tinggi.
Baca juga: 70 Mahasiswa STISIPOL Raja Haji KKLN di Singapura, Malaysia Hingga Thailand
Menurut Andi, peran Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga sangat penting. Terutama dalam kaitannya dengan pelayanan informasi kepada masyarakat.
Hal tersebut tentunya akan berdampak pada tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan Pemilu.
“Partisipasi publik sebagai nyawa dalam proses pengawasan. Maka itu, dengan melibatkan banyak orang maka pencegahan potensi pelanggaran akan semakin maksimal,” terang dia.
Masyarakat memberikan apresiasi terkait kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa KKN STISIPOL-RH yaitu tentang pemilu dengan bertemakan ‘Pemilu Sehat’.
Masyarakat yang berpartisipasi mengahadiri kegiatan sosialisasi, begitu antusias karena berkenaan dengan topik Pemilu 2024. Masyarakat dapat berperan untuk mengawasi jalannya Pemilu 2024 yang sehat.
“Melaui kegiatan ini, kami dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang seberapa pentingnya mengawasi jalannya pemilu nantinya. Salah satu tujuannya, untuk menambah pengetahuan bersama mengenai pentingnya partisipasi masyarakat dalam pemilu bersih dan sehat. Terlebih lagi untuk mengurangi pelanggaran saat pemilu, diantaranya persoalan politik uang, politik transaksional, ujaran kebencian dan penyebaran informasi hoaks,” tutupnya.
