Mantan Napi Teroris di Batam Ungkap Penyebab Bom Bunuh Diri Terjadi di Astana Anyar

bom
Ilustrasi bom (ANTARA)

AJ melanjutkan, seruan itu akan menyebar secara berkala. Terdapat dua hal yang menjadi pertimbangan kaum terorisme, yakni momentum dan objek. Kebanyakan, aksi tersebut dilakukan pada momen-momen perayaan hari keagamaan agama selain Islam. Hal itu untuk mengkambinghitamkan umat muslim di Tanah Air.

Kemudian, objek yang pilih merupakan aparat penegak hukum lantaran dinilai menegakkan hukum yang salah alias tagut. Para aparat penegak hukum adalah target yang sesuai lantaran menegakkan hukum yang tagut di mata mereka. Oleh sebab itu, Agus menjalankan aksinya di markas kepolisian.

Dari dua hal itu, kaum terorisme akan dengan mudah mengacaukan situasi di Tanah Air dan bergerak terang-terangan.

“Bukan hanya sekedar bom saja. Efek medianya juga dikejar. Karena akan menimbulkan keresahan di masyarakat. Target mereka adalah chaos,” kata AJ.

AJ yang merupakan mantan napiter itu menegaskan, Islam sesungguhnya bukanlah Islam digambarkan para pelaku terorisme.

Melalui proses pembinaan di Nusakambangan, AJ menyadari, Islam adalah agama Rahmatan Lil Alamin yang penuh akan keindahan. Sangat berbanding terbalik dengan apa yang dia pelajari selama berada di jalur ISIS.

“Itu adalah bentuk dari keliru dalam pemahaman. Bisa dibilang juga pola pikir yang sempit,” ujarnya.

Ia mengimbau agar masyarakat Indonesia khususnya umat muslim tidak mudah terpengaruh dengan paham-paham yang merujuk pada aksi terorisme itu.

Pasalnya, paham tersebut bukanlah hal yang benar dan justru menjerumuskan umat Islam, serta memecah belah NKRI.

Sebelumnya diberitakan, ledakan di Markas Polsek Astana Anyar Bandung dipastikan polisi sebagai ledakan bom.

Hal ini dibenarkan Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, dilansir dari detikcom, Rabu (7/12).

“Benar,” ujar Brigjen Ahmad.

Bom bunuh diri itu meledak saat personel sedang menggelar apel pagi.

“Pukul 08.20 WIB, Polsek Astana Anyar sedang apel, satu orang laki-laki masuk ke polsek mengancungkan senjata tajam,” tambah Kapolres Bandung Kombes Aswin Sipayung.

Menurut Aswin, bom itu meledak di bagian dalam Polsek depan area pintu masuk. Pelaku sempat menerobos barisan polisi yang sedang apel sebelum kejadian peledakan. Kini, polisi tengah bersiap melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). (*)