Mochtar Kusumaatmadja, Sang Diplomat yang Diusulkan sebagai Pahlawan Nasional

Mochtar Kusumaatmadja, Sang Diplomat yang Diusulkan sebagai Pahlawan Nasional
Sosok Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja. (ANTARA/HO-Dokumentasi Keluarga Mochtar Kusumaatmadja)

Di Kota Bandung, upaya TP2GD dan inisiasi Gubernur Ridwan Kamil telah membuahkan hasil dengan persetujuan pemerintah pusat untuk Jalan Layang Nasional Pasupati menjadi Jalan Mochtar Kusumaatmadja.

Semula, di Bandung dipilih Jalan Merdeka, namun karena banyak administrasi kependudukan yang terkait maka diputuskan Jalan Layang Nasional Pasupati karena administrasi kependudukan tidak sekompleks di Jalan Merdeka.

Gubernur M. Ridwan Kamil menuturkan Mochtar Kusumaatmadja memiliki jasa besar bagi nasional dan internasional yang secara tidak langsung mengharumkan nama Kota Bandung karena sosoknya berkhidmat di Universitas Padjadjaran Kota Bandung.

Mochtar Kusumaatmadja tidak lain orang yang membuat pemikiran wawasan nusantara akhirnya diakui dunia internasional.

Wawasan nusantara merujuk pada cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya sebagai negara kepulauan dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah.

Wawasan nusantara tercetus dari gagasan batas teritorial laut Indonesia melalui Deklarasi Djuanda pada 1957. Pada 1982 konsep wawasan nusantara diakui sebagai konstitusi internasional di tingkat Persatuan Bangsa Bangsa berkat perjuangan Mochtar Kusumaatmadja.

Hingga saat ini wawasan nusantara menjadi landasan Indonesia dalam menentukan batas teritorial wilayah sebagai upaya merajut semangat kebangsaan.

Ada beberapa alasan untuk sosok itu diusulkan sebagai pahlawan nasional dari Sunda. Mochtar Kusumaatmadja asli orang Sunda, ayah dan ibunya orang Sunda secara genetiologis.

Jika diperhatikan jejak-jejak selanjutnya, Mochtar Kusumaatmadja adalah Sunda secara sosial budaya. Kurang lebih 41 tahun mengabdi sebagai dosen Universitas Padjadjaran (Unpad) atau sejak 1958 hingga 1 Maret 1999.

Setelah berhenti dari dosen, Mochtar menjadi dosen purnabakti Unpad selama kurang lebih 22 tahun, sejak 1 Maret 1999 hingga wafat pada 6 Juni 2021.

Sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian yang luar biasa Mochtar Kusumaatmadja pada 2 Januari 2009, Rektor Unpad Ganjar Kurnia meresmikan Gedung Perpustakaan Hukum dengan nama Mochtar Kusumaatmadja.

Sebagai akademisi, kontribusi Prof Mochtar juga dibuktikan dengan ratusan karya ilmiah yang dibuat, baik pada kesempatan pertemuan-pertemuan nasional maupun internasional, yang akan disampaikan dalam proses pengusulan pahlawan nasional.

Prof Mochtar Kusumaatmadja juga dikenal sebagai budayawan, pencinta, praktisi, dan pemikir kebudayaan daerah serta nasional.

Mochtar juga penggagas diplomasi melalui kebudayaan yang dinilai luar biasa melakukan internasionalisasi kebudayaan daerah melalui Pameran Kebudayaan Indonesia Amerika Serikat (KIAS).

Selain menghadirkan sosok Mochtar, dalam berbagai artefak penting di Indonesia, tokoh Jabar ini diakui dunia internasional dan hingga saat ini jejak perjuangannya tercatat apik dalam sejarah bangsa Indonesia.

Bukan tanpa alasan Mochtar Kusumaatmadja diusulkan menjadi pahlawan nasional.