Musim Banjir Kota Gurindam

Waspada, Titik Banjir di Tanjungpinang saat Musim Hujan
Ilustrasi, banjir di Jalan Raja Haji Fisabilillah, Batu 8 Atas (Foto: Ulasan.co)

Ia menuturkan, masyarakat malah memilih suka membuang sampah di saluran drainase maupun parit di lingkungan tempat tinggalnya.

Kalau dibiarkan, otomatis sampah menumpuk di dalam parit atau drainase, sehingga aliran air tersumbat.

“Karena sudah tersumbat dengan tumpukan sampah. Ini yang selalu kita jumpai saat KPL gotong royong,” terang dia.

Ia berharap sekali, masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan tempat tinggalnya sendiri.

“Jagalah lingkungan kita. Siapa lagi, kalau bukan kita yang jaga,” pungkasnya.

BPBD Tanjungpinang Imbau Masyarakat Waspada

Sekretaris BPBD Tanjungpinang, Andika Oktorananda mengatakan, saat ini belum dapat memastikan jumlah pasti titik rawan banjir di Tanjungpinang. Saat ini BPBD masih melakukan koordinasi dengan setiap kelurahan untuk memastikan hal tersebut.

“Kami masih konfirmasi ulang dengan pihak kelurahan melalui bidang rehabilitasi dan rekonstruksi,” ujar Andika di Tanjungpinang, Jumat (12/11).

Menurutnya, banjir di awal tahun 2021 lalu saja, BPBD mencatat ratusan rumah telah menjadi korban dan terendsm banjir.

“Sedikitnya ada 181 rumah yang terendam pada saat itu,” katanya.

Ia menuturkan, dari genangan-genangan air yang muncul itu menyebabkan kerugian untuk masyarakat. Tidak sedikit masyarakat yang merasakan dampaknya seperti terjadi kerusakan pada sejumlah barang elektronik.

BPBD memprediksi titik genangan air di Tanjungpinang akan mengalami penambahan. Hal itu Diprediksi akan terlihat pada akhir tahun 2021 hingga awal 2022 mendatang saat mulai memasuki musim penghujan.

“Titik genangan ini yang bertambah. Misalnya di simpang Melayu Kota Piring,” ujarnya lagi.

Ia pun menjelaskan pihaknya belum mengetahui pasti penyebab bertambahnya titik banjir tersebut. Menurutnya kemungkinan ada dua hal, yakni kualitas drainase yang tidak memadai atau banyaknya sampah yang menghambat aliran air.

“BPBD bekerja sama dengan sejumlah pihak terkait mencoba mencari solusi untuk mengatasi hal tersebut,” katanya.

Andika mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap hal tersebut. Masyarakat dan pemerintah harus saling bekerja sama untuk mengatasi titik banjir di Tanjungpinang seperti di Jalan Bayangkara, Puspandari, Kelurahan Batu 9, Kampung Baru, Tanjung Unggat, hingga wilayah Tanjungpinang Barat.

“Ketika air pasang dan dengan angin kencang juga ya harus kita waspadai. Bahkan sampai Januari dan Februari 2022,” ucapnya.

Polres Tanjungpinang Siaga

Polres Tanjungpinang siaga dalam menghadapi bencana di musim penghujan saat ini.

Kapolres Tanjungpinang, AKBP Fernando menuturkan, pihaknya akan bekerja dengan sejumlah instansi terkait terutama Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang untuk senantiasa siaga menghadapi bencana banjir.

Hal itu khususnya pada musim penghujan yang biasanya terjadi diakhir tahun mendatang.

Menurutnya, pada saat ini saja sudah mulai banyak terjadi peristiwa banjir disejumlah titik di Tanjungpinang.

Oleh sebab itu, pihaknya dan sejumlah instansi terkait telah melakukan apel siap siaga tanggap bencana.

“Meskipun skala kecil sudah banyak terjadi peristiwa banjir,” ujarnya di Polres Tanjungpinang, Jumat (13/11).

Ia menjelaskan, dirinya beserta seluruh personelnya siap sianga dalam mengantisipasi dan menangani bencana khususnya banjir, longsor, pohon tumbang, dan bencana lainnnya yang telah menjadi langganan di sejumlah titik di Tanjungpinang.

Lanjutnya, berbagai bencana itu kerap kali terjadi pada akhir tahun yakni November hingga Desember.

“Kita personel juga harus siap menghadapi bencana,” tegasnya.

Gubernur Kepri Ajak Masyarakat Tidak Buang Sampah

Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad meminta seluruh masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan guna mencegah terjadinya banjir disaat musim hujan.

“Kita minta masyarakat untuk menjaga kebersihan. Karena biasanya salah satu penyebab banjir itu karena parit tersumbat, atau karena parit yang tertutup sampah,” katanya, saat ditemui di SMA Negeri 4 Tanjungpinang, Sabtu (13/11).

Ansar juga meminta dukungan kepada Bupati dan Wali Kota untuk menggerakkan masyarakat bergotong royong. Terlebih gorong royong digencarkan pada musim penghujan seperti saat ini.

Gerakan gotong royong, lanjutnya, hanya antisipasi awal. Hal itu dikarenakan bahwa pihaknya sudah mempersiapkan beberapa program untuk mencegah banjir disaat musim hujan.

“Itu antisipasi awal. Kalau untuk program kita sudah masukkan beberapa program seperti Patung Kuda, yang di Kampung Kolam juga kita lagi berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk penangananya,” tuturnya.

Dengan cuaca yang tak menentu, Ansar tetap berdoa agar hujan tidak berlangsung lama. “Mudah-mudahan hujan tak panjang. Kalau panjang, jangankan kita, Singapura pun banjir,” ungkapnya.

Ansar juga meminta kepada RT dan RW agar bisa menggerakan masyarakat untuk bergotong royong membersihkan selokan-selokan yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.

“Sama-sama lah kita menjaga. Pak RT pak RW gerakkanlah masyarakat membersihkan selokan. Nanti jika ada yang berat kita bisa minta bantu kontraktor-kontraktor kita untuk menggerakkan alat berat,” pungkasnya. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *