Hukum  

Perjalanan Politik Bupati Bintan Sebelum Jadi Tersangka KPK

Bupati Bintan Apri Sujadi ditetapkan KPK sebagai tersangka, Kamis (12/8). Foto : Istimewa

Di sela-sela kesibukan menjalankan tugas sebagai wakil rakyat, Apri Sujadi juga selalu menyempatkan diri terjun langsung ke basis-basis massa untuk mendengar dan mencatat serta memperjuangkan aspirasi mereka. “Masyarakat itu perlu didatangi, disantuni. Kita perlu melakukan tatap muka terus menerus dengan mereka. Namun demikian, sebagai politisi, jangan pernah kita banyak memberikan janji yang tidak mungkin bisa kita wujudkan,” demikian penjelasan Apri terkait apa rahasia di balik kemampuannya menggarap basis massa sehingga memperoleh banyak suara dalam pemilu.

Baru sekitar dua tahun menjalankan jabatan sebagai Ketua DPC Demokrat Bintan dan sekaligus Wakil Ketua DPRD Bintan, Apri justru melihat ada peluang untuk lompatan karir politiknya. Di tahun 2011, saat akan digelar pemilihan Ketua DPD Demokrat Provinsi Kepri, Apri muncul menjadi salah satu kandidat ketua. Setelah menghitung sejumlah peluang dan kemungkinan, maka Apri memutuskan maju.

Ternyata, ia terpilih sebagai Ketua DPD Demokrat Kepri periode 2011-2016. Presiden RI SBY pun datang ke Lagoi dalam acara pelantikan Apri sebagai nakhoda baru Demokrat Kepri itu. “Saya tercatat sebagai ketua termuda ke dua di Indonesia. Yang paling muda dari Lampung,” demikian papar Apri.

Kini ia harus membagi konsentrasi antara mengurus partai, melakukan kerja politik di dewan, dan sekaligus turun ke masyarakat. “Saya fokus pada pendidikan dan kesehatan,” katanya. Apabila kedua bidang ini bisa digarap secara maksimal, maka peluang untuk memajukan Bintan pun akan sangat terbuka. “Pembangunan Bintan saat ini harus kita arahkan kepada peningkatan SDM yang kuat,” paparnya lagi.

SDM yang kuat akan menjadi fondasi kokoh untuk memajukan Bintan. Dan SDM yang kuat itu bisa diproses lewat pemberdayaan bidang pendidikan dan kesehatan. “Kita harus mulai berpikir untuk mencetak SDM yang siap pakai di Bintan,” kata Apri.

Sebab, ia melihat peluang Bintan ke depan semakin besar. Sejumlah investasi sudah masuk ke wilayah ini. Apabila ternyata nantinya SDM lokal tidak siap dan tidak memiliki keahlian, maka mereka akan tersisih. Untuk menjadikan mereka bisa bersaing di pasar kerja yang akan muncul di Bintan, maka perlu dibekali keahlian. Karena itu, pendidikan tetap menjadi kunci utama. “Masyarakat Bintan harus menjadi tuan di negeri sendiri,” demikian prinsip politiknya.

Sementara itu, dari sisi kesehatan, juga harus dibuat sejumlah program yang mengarah langsung kepada pemberdayaan dan jaminan kesehatan bagi masyarakat. Sistem jaminan kesehatan masyarakat harus terus dijalankan dengan baik. Selain itu, pencegahan terhadap berbagai kemungkinan ancaman kesehatan harus dilakukan sejak dini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *