Pertanyakan KWh dan Pemadaman Listrik, Mahasiswa Gelar Unjuk Rasa di Kantor Bright PLN Batam

Pertanyakan KWh dan Pemadaman Listrik, Mahasiswa Gelar Unjuk Rasa di Kantor Bright PLN Batam
Empat mahasiswa saat unjuk rasa di depan Bright PLN Batam. (Foto: Muhamad Ishlahuddin)

BATAM – Mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Revolusioner (GPR) melakukan aksi unjuk rasa mempertanyakan alasan pemasangan KWh dan pemadaman listrik di depan kantor Bright PLN Batam, Jumat (25/3) siang.

Rahmat Zulfikar, salah satu dari empat mahasiswa itu mengatakan, aksi yang mereka lakukan mempertanyakan terkait KWh meteran listrik di rumah subsidi.

“Pemasangan 2200 volt ampere (VA) di rumah subsidi menurut kami memberatkan masyarakat. Mereka pilih rumah subsidi karena keuangan, malah ditembah KWh tinggi pulak, menjerit pulaklah masyarakat,” kata Zulfikar.

Baca juga: Listrik Sering Mati, Pengusaha Fotokopi Mengeluh

Selain itu, para mahasiswa tersebut juga mempertanyakan terkait pemadaman yang belakangan kerap terjadi di Kota Batam.

“Masyarakat banyak ngeluh. Listrik sering padam, buat alat elektronik di rumah mereka rusak,” kata dia.

Zulfikar juga mempertanyakan terkait kompensasi yang diberikan PLN terkait pemadaman tersebut.

“Sekarang kompensasi untuk warga bagaimana? Ini lampu matinya sering, dalam sehari kadang bisa dua kali mati,” tambahnya.

Baca juga: Hari Ini Sejumlah Wilayah di Tanjungpinang Terjadi Pemadaman Listrik

Menanggapi hal itu, Vice President of Public Relations Bright PLN Batam, Bukti Pengabean menyebutkan, terkait kewenangan pemasangan KWh meteran bukan kebijakan PLN Batam.

“Itu permintaan dari pihak daveloper, kami sebagai penyedia jasa hanya bertugas memasang,” kata Bukti kepada Ulasan.co.

Terkait kompensasi, Bukti mengatakan, telah melakukan hal itu dan pihaknya telah melaporkan kepada Gubernur Kepri per triwulan.

“Sesuai Pergub kita sudah melaporkan kepada Gubernur Kepri per triwulan melalui Dinas Perindustrian dan ESDM,” pungkasnya.