Pesawat Antonov AN-225 Dikabarkan Hancur karena Serangan Rusia

Pesawat Antonov AN-225 Dikabarkan Hancur karena Serangan Rusia
Pesawat Antonov AN-225 Dikabarkan Hancur karena Serangan Rusia. Foto: Instagram @kobavasily

Jakarta – Pejabat Ukraina menyatakan pesawat terbesar di dunia, Antonov AN-225 yang tengah parkir dekat ibu kota Kiev karena sejak 24 Februari tengah menjalani perbaikan hancur akibat serangan Rusia.

Pesawat tersebut dinamai “Mriya” yang berarti “mimpi” dalam bahasa Ukraina.

Dikutip dari CNN Internasional, pesawat memiliki 6 mesin turbofan, dan bisa mengangkut beban hingga 250 ton, serta memiliki rentang sayap terpanjang di dunia.

Selain menghancurkan AN-225, pasukan Rusia juga pada Jumat telah mengambil alih bandara Hostomel tempat pesawat itu berada.

Baca juga: Presiden Ukraina Zelenskiy Siap Berunding dengan Rusia, Asalkan di Beberapa Negara Ini

Pemerintah Ukraina mengatakan mereka akan memperbaiki pesawat tersebut.

“Rusia bisa saja telah menghancurkan ‘Mriya’ kami. Tapi mereka tidak akan pernah menghancurkan mimpi kami akan negara yang kuat, bebas, dan demokratis,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, di Twitter, Ahad (27/2).

Hingga saat ini belum ada konfirmasi terpisah dari lembaga independen tentang kerusakan pesawat tersebut. Perusahaan Antonov juga menyatakan belum bisa memverifikasi “kondisi teknis” pesawat hingga ahli datang memeriksa.

Perusahaan yang mengelola Antonov di bawah Departemen Pertahanan Ukraina, Ukroboronprom, mengatakan pesawat tersebut akan diperbaiki dengan biaya diperkirakan mencapai US$3 miliar.

“Restorasi diperkirakan mencapai US$3 miliar selama lima tahun,” demikian pernyataan perusahaan tersebut.

Baca juga: Belanda Bantu Ukraina dengan 200 Roket Pertahanan Udara

“Tugas kami adalah memastikan biaya ini ditanggung Federasi Rusia, yang dengan sengaja merusak dunia penerbangan Ukraina dan sektor kargo udara.”

Kerusakan pesawat tersebut akan menjadi akhir tragis bagi AN-225 yang telah beroperasi selama 30 tahun.

AN-225 beberapa kali digunakan untuk misi-misi kemanusiaan di negara lain. Salah satunya adalah untuk membagikan bantuan ke Republik Dominika ketika terjadi gempa Haiti berskala besar pada 201 silam.

Di awal-awal masa pandemi, AN-225 juga digunakan untuk menyalurkan bantuan medis.