Petani Karimun Dingatkan Soal Antisipasi Dampak Kekeringan Akibat El Nino

Petani di Pulau Kundur, Karimun, Kepri saat panen jagung Upil, Jumat (17/10). (Foto:Istimewa)

KARIMUN – Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispantan) Kabupaten Karimun, Sukriyanto Jaya Putra memperingatkan petani akan dampak fenomena El Nino.

Kendati fenomena alam tersebut, dapat dirasakan langsung bagi petani di Karimun. Sehingga, para petani bisa melakukan upaya antisipasi.

Cara antisipasi yang terbaik menurut Sukri adalah, dengan mengaktifkan embung-embung air dalam menampung air dari berbagai sumber.

Langkah itu disampaikan oleh para penyuluh pertanian, yang langsung bertatap muka dengan para petani.

“Karana dengan aktifnya embung-embung air ini, tentunya dapat memudahkan petani mendapatkan air untuk pertanian mereka,” kata Sukri.

Selain itu juga, Sukri berpesan agar para petani tidak terlalu boros dalam penggunaan air. Apalagi jika posisi lahan pertanian berada cukup jauh dari sumber air.

“Petani harus efisiensi dalam penggunaan air. Ini juga sangat penting dan terus kita sampaikan ke pada petani,” sebutnya.

Kemudian, Sukri juga menegaskan kepada pemilik lahan maupun petani untuk tidak melakukan pembakaran untuk membuka lahan pertanian.

“Kita imbau dan tegaskan, agar saat membuka lahan tidak melakukan pembakaran. Bahkan itu mutlak tidak boleh dilakukan,” tegasnya.

Diketahui berdasarkan keterangan resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), El Nino merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah, dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.