Proyek Kotaku di Kampung Bugis Dinilai Bangun Rumah Tidak Layak Huni

Proyek Kotaku di Kampung Bugis Dinilai Bangun Rumah Tidak Layak Huni
Salah satu rumah warga yang lantai turun. (foto: istimewa)

Ardiansyah warga lainnya mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. “Air laut bisa masuk begitu saja ke rumah warga. Apalagi kalau air pasang besar dan ombak kuat,” ucapnya.

Ia meminta agar para pihak bertanggungjawab dapat meninjau langsung hasil pembangunan itu.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Kota Tanjungpinang, Surjadi enggan mengomentari hal tersebut.

“Langsung konfirmasi ke Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Kampung Bugis atau lurah saja,” tuturnya saat dikonfirmasi via telepon seluler, Senin (07/02).

Ia mengungkapkan, program tersebut merupakan kegiatan dari Corporate Social Responsibility (CSR) PT Sarana Multigriya Finansial (SMF).

Sebelumnya, Surjadi sempat memaparkan, ada 18 rumah yang akan menjadi penerima program Kota Tanpa Kumuh di Kampung Bugis, Kota Tanjungpinang dengan anggaran Rp1,8 Miliar. Saat itu, ia menargetkan, pembangunan rumah warga akan selesai pada akhir tahun 2021. (*)