Proyek Pemerintah untuk Keluarga dan Kolega

Proyek Pemerintah untuk Keluarga dan Kolega
Infografis proyek bancakan biro umum dan Setwan Kepri (Foto: ulasan.co)

Ikatan Batin Martin

Nego tipis dan penunjukan perusahaan yang itu-itu saja, bukannya tanpa alasan. Penelusuran Tim Ulasan.co, CV Navi Permata Cemerlang beralamat di Costarica Residence, Blok Boulevard No 8, Batam Centre, Batam itu, terafiliasi dengan Martin. Ada ikatan batin.

Sekwan Kepri Martin Luther Maromon (Foto: ulasan.co)

Saat wawancara di ruangan kerjanya, Rabu (9/2) siang itu, mantan Kabag Humas Pemko Batam ini tak membantah hubungan keluarga dengan Navi Tailor. Namun ia menolak usaha itu disebut milik salah satu anaknya. Dengan wajah sedikit tegang, Martin menjawab sejumlah pertanyaan. Tapi tidak perinci.

“Itu sebenarnya Abang (Martin) kan nggak anu (terlibat) di situ. Itu keluarga ipar….Anak (saya) cuma kerja (di Navi Tailor),” ujarnya.

Martin berdalih pemilihan Navi Tailor bukan karena unsur famili. Menurut dia, kualitas pengerjaan pakaian seragam di Pemprov Kepri selama ini banyak dikeluhkan. Atas dasar itu, Martin mengaku berinisiatif membawa Navi Tailor ke proyek-proyek setwan. “Karena hasilnya selama ini, makanya kita pakai,” ungkapnya ringan.

Baca juga: Keluarga Sekwan Garap Proyek DPRD Kepri

Baca juga: Gubernur Kepri Bakal Telusuri Dugaan KKN Sekwan

Lunas Sebelum Tuntas

Martin baru lima bulan menjabat Sekwan ketika membagikan proyek pengadaan langsung ke “empat serangkai”, termasuk CV Navi Permata Cemerlang. November 2021, melalui APBD perubahan, Martin mendistribusikan  pekerjaan.

CV Navi Permata Cemerlang melalui unit usahanya Navi Tailor menerima lima paket pengadaan baju dinas dan atribut senilai Rp541 juta. Proyek ini dibayar lunas sebulan kemudian. Pencairan ke rekening CV Navi Permata Cemerlang dilakukan sehari sebelum pergantian tahun, tepatnya Kamis, 30 Desember 2021.

Transfer pertama Rp186.120.000 untuk pembayaran pakaian sipil lengkap. Selanjutnya Rp163.636.000 untuk pakaian dinas harian, Rp149.985.000 pakaian adat daerah, Rp22.000.000 pakaian sipil lengkap dan Rp19.272.000 untuk atribut pimpinan serta anggota dewan.

Proyek ini rupanya tak selesai di tahun paket tersebut dianggarkan. Bahkan sampai 9 Februari 2022, saat dikonfrontir ke Martin, pakaian dan atribut yang dipesan di Navi Tailor belum siap. “Belum, sedang proses,” ujarnya.

Soal pembayaran yang sudah cair meski pekerjaan belum selesai, ia tak bisa mengelak. “Sudah-sudah (lunas),” katanya. “Segera (selesai),” lanjut Martin.

Jawaban serupa keluar dari mulut Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Pakaian Dinas Setwan Kepri, Herman Muis. Ditemui di Batu 8, Tanjungpinang, Kamis (10/02) lalu, Herman mengakui sebagian pekerjaan Navi Tailor yang sudah dibayar lunas itu, belum selesai.

“Di Navi Tailor ada lima item (jenis), saya lupa apa saja yang belum selesai. Hari ini saya mau cek lagi,” ujar Herman, yang duduk berhadapan dengan Kabag Keuangan Sekretariat DPRD Kepri Jhon A Barus.

Menurut dia, proyek Navi Tailor yang belum selesai itu dibayar lunas setelah mendapat persetujuan Martin selaku pengguna anggaran dan Isnaini Bayu Wibowo selaku pejabat pembuat komitmen. Dia menjelaskan, dokumen kontrak pencairan yang diserahkan sudah lengkap dan disetujui untuk dicairkan.

“Saya sudah tanya ke Pak Martin, apa pekerjaannya bisa tepat waktu. Jawabannya, ini tepat waktu, bukan kaleng-kaleng tukang jahitnya,” Herman menirukan Martin.

Kabag keuangan Jhon A Barus mengakui pencairan penuh sebelum barang selesai dikerjakan sangat berisiko. “Saya sesuai verifikasi. Tagihan dan dokumentasi serta permintaan pembayaran, kami bayar. Asal jangan tidak ada barangnya yang dibayar,” ungkapnya.

Menurut Jhon, saat pengajuan pencairan, dokumen yang diberikan sudah lengkap. “Pasti (dokumen pencairan lengkap) sudah ada berita acaranya,” kata dia.