Bagi warga Palestina, kegiatan itu dilihat sebagai provokasi.
Masjid Al Aqsa, yang berada di dataran tinggi di jantung kota Kota Lama Yerusalem, adalah salah satu situs yang paling sensitif dalam konflik Timur Tengah.
Tahun lalu, terjadi bentrokan malam antara warga Palestina dan polisi Israel selama bulan puasa.
Ancaman-ancaman pengusiran warga Palestina di Yerusalem Timur dan penggerebekan polisi di Masjid Al Aqsa memicu pecahnya perang Israel-Gaza selama 11 hari yang menewaskan lebih dari 250 warga Palestina di Gaza dan 13 orang di Israel.
Israel merebut Yerusalem Timur dalam perang tahun 1967, kemudian mecaplok wilayah itu dalam gerakan yang tidak diakui secara internasional.
Warga Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina di masa depan. (*)
Sumber: Reuters