Ranpur Anoa-2 PT Pindad Uji Proteksi dari Ledakan Ranjau

Ranpur Anoa-2 PT Pindad Uji Ketahanan Ledakan Ranjau
Ledakan TNT 8 kilogram dibawah ranpur Anoa-2 saat dilakukan uji coba untuk meingkatkan ballistic protection sebelum ranpur siap produksi untuk kebutuhan pertahanan bagi TNI, Rabu (08/12) di lapangan tembak Pussenarmed, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. (Foto:Istimewa/PT Pindad)

Uji tersebut, penting dilakukan sebelum Ranpur produksi PT Pindad tersebut benar-benar siap operasi di medan tempur yang akan digunakan prajurit TNI sebagai pengguna atau user.

Sehingga, simulasi ketahanan terhadap peledakan ranjau dibawah lambung ranpur Anoa-2 bisa diketahui tingkat proteksi maksimalnya untuk melindungi prajurit TNI yang berada didalamnya.

Pengujian dan sertifikasi juga bertujuan untuk memperoleh data uji materiil, yang dapat dijadikan sebagai bahan peningkatan kemampuan ranpur tahan ranjau di medan darat ke depannya.

Direktur Teknologi & Pengembangan PT Pindad, Sigit P Santosa dalam sambutannya menyampaikan, bahwa Pindad berkolaborasi dengan ITB telah mampu menguasai teknologi terbarukan dan telah menghasilkan paten serta publikasi ilmiah.

“Harapan kami dengan mengundang teman-teman dari PMPP, ITB, Pussenif, Pussenkav, Litbang Kemenhan juga Dislitbang. Kita ingin sekali membuat awareness, bahwa teknologi yang sebenarnya hanya available di luar kita sudah bisa hasilkan disini dari kerja sama industri dan akademia. Ada 3 paten yang sudah kita hasilkan beserta publikasi ilmiah yang sudah diterbitkan. Saya sebagai wakil dari Direksi PT Pindad mengucapkan terimakasihm atas partisipasi dan kerjasama semuanya dari tim peneliti Pindad, ITB, Kelaikan Darat. Sekaligus memohon maaf, apabila terdapat kekurangan dalam kerjasama kali ini,” ujar Sigit P. Santo.

“Alhamdulillah kita selesaikan semuanya. Ini tentunya menjadi bagian yang bisa kita jadikan sebuah model dan riset di perguruan tinggi, yang bisa langsung kita implementasikan dan secara komersial diproduksi oleh industri dan digunakan oleh user. Tentunya Pindad siap untuk mempromosikan riset-riset unggulan, dan inovasi yang bisa kita kerjakan bersama,” tambahnya lagi.

Mewakili Kabidlaik Darat Puslaik Kemhan, Kolonel Andi Sugiarto mengapresiasi progres kolaborasi terkait kegiatan ini yang sudah diinisiasi sejak 3 tahun yang lalu.

Ranpur Anoa-2 PT Pindad Uji Ketahanan Ledakan Ranjau
Ranpur Anoa-2 usai uji ledakan ranjau terlihat beberapa komponen kaki-kaki seperti roda terlepas akibar efek dari ledakan.

“Pada kesempatan pagi ini, kami dari tim kelaikan Kementrian Pertahanan hadir menyaksikan tahapan terakhir dari uji. Saya secara pribadi bersukur karena 3 tahun yang lalu saya diundang, dan dibuktikan hingga titik ini. Menurut kami sangat luar biasa. Mudah-mudahan kegiatan yang dilakukan hari ini sesuai dengan harapan. Sehingga dapat benar-benar melindungi personel dari mine blasting, sehingga aman dan kami dari puslaik dapat menerbitkan sertifikat tipe dan dilanjutkan First Article yang mana artinya produk ini sudah teruji dan sudah diakui oleh Kementrian Pertahanan RI,” ungkap Kolonel Andi Sugiarto.

Spesifikasi mock-up ranpur Anoa-2 6×6 yang digunakan pada uji ledak, telah mengacu pada spesifikasi teknik produk eksisting.

Ranpur Anoa-2 saat ini yakni memiliki berat 14,5 ton, dimensi panjang 6 M, lebar 2,5 M, tinggi 2,150 M serta terpasang ban runflat (tipe donat).

Mock up juga dilengkapi V-shape baja pelindung tambahan ranpur Anoa-2 6×6 memiliki berat sekitar 160 Kg.

Pindad sendiri sebelumnya telah melakukan uji ledak ranjau secara sukses, terhadap kendaraan medium tank Harimau pada bulan Juli tahun 2018 lalu.

Dengan uji ledak kali ini, diharapkan perlindungan terhadap ledakan terutama proteksi ranjau dapat diterapkan di kendaraan tempur Anoa-2 6×6.

Hasil uji ledak kendaraan tempur Anoa-2 6×6 akan menjadi evaluasi, dan pengembangan ke depan untuk perlindungan peledakan pada berbagai produk Kendaraan Khusus PT Pindad (Persero).

Kegiatan penelitian dilaksanakan dalam rangka pengujian dan sertifikasi struktur tahan ledak ranpur Anoa-2 6×6 yang dibiayai oleh LPDP RI.

Acara dihadiri oleh Direktur Teknologi & Pengembangan Sigit P Santosa, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Triyana, VP PM & K3LH Prima Kharisma, VP Inovasi Windu Paramarta, Wakil Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) Brigjen TNI Heru Langlang Buana, mewakili Kabidlaik Darat Puslaik Kemhan Kolonel Andi Sugiarto, Peneliti Madya Puslitbang Sumdahan Balitbang Kemhan Kolonel Tek. Gunaryo, Dirbinlitbang Pussenif Kolonel Inf. Sunarto, Dirbinlitbang Pussenkav Kolonel Kav. Ketut Adi S., Kalab Dislitbang AD Ketua Kolonel Fifin, Ketua LPIK ITB R. Sugeng Joko Sarwono beserta tim riset.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *